Thursday 13 December 2012

GANGGUAN PSIKOLOGI PADA MASA REPRODUKSI


A.      Menstruasi
Peristiwa paling penting pada masa pubertas anak gadis adalah gejala menstruasi atau haid yang menjadi pertanda biologi dari kematangan seksual. Timbullah kini bemacam peristiwa, yaitu reaksi hormonal, biologis, dan psikis. Proses-proses somatis yang berlangsung secara siklis da terjadi pengulangan secara periodik peristiiwa menruasi. Semua ini bisa berproses dalam suasana hati yang normal pada anak gadis, tapi kadang juga bisa berjalan tidak normal yang bisa menimbulkan macam-macam masalah psikosomatis (penyimpangan-penyimpangan dan gangguan psikis yang menimbulkan gangguan pada kesehatan jasmaniah).Secara normal menstruasi berlangsung kira-kira pada usia 10-14 tahun. Cepat lambatnya kematangan seksual dipengaruhi oleh faktor fisik, ras, suku, bangsa, iklim, cara hidup, dan meliev (lingkungan), juga termasuk badan yang lemah atau penyakit yang mendera seorang anak gadis, umpamanya bisa memperlambat tibanya menstruasi.


Hal yang penting bagi psikologis dalam membahas menstruais adalah menstruasi sebagai suatu pengalaman psikis, karena jauh sebelum menstruasi itu mulai, setiap anak gadis sudah mempunyai antisipasi. Periode antisipasi ini disebut juga periode penantian. Ini segera diakhiri oleh kematangan dan tibanya haid atau menstruasi.
Fase tibanya haid ini merupakan suatu periode dimana wanita telah siap secara biologis menjalani fungsi kewanitaannya dan diterimanya masa kematangan seksual ini dengan senang dan bangga, karena secara biologis ia sudah dewasa. Namun semakin muda usia si gadis dan semakin belum siap ia menerima peristiwa haid, akan semakin terasa kejam mengancam, karena pengalaman menstruasi terasa pahit menyebalkan sebagai gangguan sebagai reaksi ketakutan dalam anggapan dan fantasi anak gadis tersebut.
     Gambaran-gambaran khayal yang serba menakutkan dan keliru mengenai menstruasi itu pada galibanya mulai timbul pada masa kanak-kanak. Gambaran-gambaran tersbut merupakan pengertian yang salah dan keliru terhadap informasi-informasi yang tidak riil, yaitu informasi dari orang tua yang salah atau kenalan yang penuh tahayul menakutkan yang sifatnya mengenai perdarahan atau haid.
Beberapa Gejala Patologi yang Menyertai Menstruasi
Banyak anak gadis dan wanita dewasa yang selama masa haidnya terus-menerus tinggal di tempat tidur sekalipun ia tidak merasakan sakit sedikitpun juga.
Pada anak gadis yang mempunyai kecenderungan yang pertama itu bisa mengakibatkan kemunculan beberapa tingkah laku patologi, diantaranya :
1.         Kompleks kastrasi
Kompleks kastrasi atau trauma genitalia yaitu reaksi psikis tertentu pada saat haid pertama. Dalam psikoanalisa, trauma genitalia adalah shock emosional (Dr. Helena Deutsch).
Pada beberapa peristiwa kompleks kastrasi ini muncul gambaran-gambaran fantasi yang aneh-aneh yang dibarengi kecemasan dan ketakutan yang tidak riil disertai perasaan bersalah dan berdosa yang semuanya berkaitan dengan masalah perdarahan pada kelamin dan proses haidnya. Menstruasi itu juga dianggap sebagai kotoran dan hal-hal yang haram dan dipautkan dengan dosa dan hal-hal yang menjijikkan.
2.         Teori cloaca
Sewaktu haid pertama itu kadang-kadang muncul anggapan yang keliru, yaitu anggapan yang sesuai dengan  teori “cloaca” (saluran buang atau membuang kotoran tempat ernuaranya saluran kencing dan usus) yang menyatakan segala sesuatu yang keluar dari rongga tubuh itu adalah kotor, najis, menjijikkan, dan merupakan tanda noda dan tidak suci. Atas dasar pandangan yang keliru ini timbul kemudian rasa malu, rasa diri tidak bersih dan tidak suci, merasa diri kotor bernoda dan diliputi emosi-emosi negatif lainnya. Dari perasaan negatif tersebut mungkin akan timbul pula perasaan sangat lemah karena merasa kehilangan banyak darah dan merasa sakit-sakitan sehingga tidak berani keluar rumah. Untuk selanjutnya saat menstruasi tersebut senantiasa dipakai sebagai alasan untuk exeuus agar ia dibebaskan dari tugas-tugas tertentu atau dipakai untuk menghindari kewajiban-kewajiban tertentu.
3.         Phobia
Phobia adalah ketakutan yang tidak beralasan atau tidak riil. Gejala ini merupakan sifat kemunculan yang mengarah ke tingkah laku patologis. Phobia pertama kali digunakan sebagai istilah kedokteran Celcus, seorang bangsa Romawi pencipta ensiklopedi.
4.         Hypochondria
Hypochondria adalah rasa batin/hati yang sangat tertekan dan kemurungan yang bersifat patologis, kadang-kadang dibarengi dengan ketakutan-ketakutan yang tidak beralasan terhadap kesehatannya dan diikuti fantasi-fantasi sakit mengenai kegagalan diri.
5.         Paranoid
Paranoid adalah reaksi-reaksi kegilaan, bayangan-bayangan dan pikiran-pikiran kegilaan dan yang bukan-bukan.
6.         Psychogene amenorrhe
Psychogene amenorrhe adalah tertundanya atau terhentinya haid yang bersifat patologis karena gangguan psikis. Jika anak gadis pada haid pertamanya terjadi penolakan, maka kejadian ini bisa mengakibatkan proses pengereman fungsional dan pengereman tadi berubah jadi retensi pada menstruasi (keberhentian haid). Hal ini diakibatkan oleh reaksi dari kejutan atau reaksi shock yang dialami oleh gadis remaja ketika mengalami perdarahan atau menstruasi yang pertama. Tapi pada usia yang lebih tua penolakan tersebut bisa menimbulkan penyakit psychogene amenorrhe. Biasanya penyakit ini hanya dapat diobati denga terapi psikis.
B.       Perkawinan
Bagi orang Indonesia perkawinan merupakan hal yang sakral. Oleh karena itu sebelum terjadi perkawinan sebaiknya dilandaskan atas dasar pertimbangan-pertimbangan yang meliputi :
1.    Bibit
       Bibit adalah mempertimbangkan benih, asal keturunan, yaitu memiliki sumber bibit keluarga yang sehat jasmani dan rohani, bersih dari kasus penyakit keturunan atau penyakit mental tertentu. Bibit yang baik akan menurunkan tanaman yang baik, dalam hal ini akan menghasilkan anak keturunan yang baik dan hebat.
2.    Bebet
       Bebet adalah keluarga, famili, keturunan, zurriat, asal benih keluarga. Umumnya orang mengharapkan seorang calon suami atau istri yang mempunyai darah biru atau keturunan bangsawan. Keturunan darah “satria” kelak diharapkan dapat menurunkan anak-anak yang memiliki sifat perwira, luhur dan utama akan menghasilkan keturunan yang unggul. Oleh karena itu diharapkan sepasang suami istri memiliki sifat-sifat terpuji dan akan mampu membina keluarga bahagia dan mendapatkan keturunan yang baik.
3.    Bobot
       Bobot di sini diartikan sebagai pertimbangan yang mantap atau berbobot yang berarti mempunyai harkat, martabat, ilmu pengetahuan yang lengkap, memiliki harta kekayaan, kekuasaan dan status sosial yang cukup mantap, sehingga dihargai oleh masyarakat dan  juga memiliki kekayaan spiritual dan nilai-nilai rohaniah.
Oleh karena itu mulai dari sekarang bersungguh-sungguhlah memilih dan mengantisipasikan seorang pacar, yaitu seorang pemuda ideal, seorang partner tetap atau calon jodoh sesuai dengan kriteria-kriteria di atas.
       Beberapa tingkah laku seks dan ikatan perkawinan :
1.    Perkawinan periodik (term marriage)
       Mulai dipopulerkan di Eropa dan Amerika Serikat kira-kira sejak setengah abad yang lalu. Pola ini merupakan erangka ide yang merencanakan adanya suatu kontrak tahap pertama 3-5 tahun dan tahap kedua ditempuh dalam angka waktu 10 tahun. Perpanjangan dari kontrak ini bisa dilakukan untuk mencapai tahap ketiga yang memberikan hak pada kedua pasangan untuk saling memiliki secara permanen.
2.    Kawin percobaan (trial marriage)
       Mulai diperkenalkan sejak setengah abad terakhir ini juga. Ide tersebut melandaskan argumentasinya pada pertimbangan berikut, yaitu jangan hendaknya dua orang yang akan saling melibatkan diri dalam satu relasi yang sangat intim dan kompleks dalam bentuk ikatan perkawinan tidak  mencobanya terlebih dahulu selama satu periode selama beberapa bulan atau beberapa tahun.
Jika dalam periode yang telah ditetapkan itu kedua belah pihak bisa saling bersesuaian, barulah dilaksanakan ikatan perkawinan yang permanen. Pola ini dipopulerkan oleh suku-suku bangsa primitif.
3.    Perkawinan persekutuan (companionate marriage)
       Pola ini sangat populer pada 30-40 tahun yang lalu. Pola perkawinan ini menganjurkan dilaksanakannya perkawinan tanpa anak dengan cara melegalisisr keluarga berencana (KB) atau pengendalian kelahiran, juga melegalisir perceraian atas dasar persetujuan bersama.
4.    Poligami/poligini (perkawinan beristri/bersuami banyak)
       Pola ini dipopulerkan kembali sejak perang dunia I dan II. Pola ini dianjurkan karena mengingat banyaknya perawan-perawan tua dan janda-janda muda yang diakibatkan oleh kedua peperangan tersebut.
5.    Perkawinan eugenis (perkawinan untuk memperbaiki/memuliakan ras)
       Pada saaat perang dunia II berkecamuk, Hittler mengkomandokan sebagian pasukannya untuk menjarah dan menculik banyak gadis-gadis cantik dari berbagai negeri bahkan dari negara lain yang diduduki Jerman untuk di”ternakkan” dari kamp-kamp khusus. Dengan kekerasan mereka digauli laki-laki Jerman pilihan dengan tujuan suatu periode wanita-wanita tadi melahirkan suatu generasi muda yang unggul (berdarah Aria murni), baik cantik maupun inteligen yang tinggi. Tapi pola ini sangat dikecam oleh seluruh peradaban manusia di dunia.
       Terhadap bermacam-macam pola perkawinan model baru yang diuraikan di atas ada golongan-golongan yang menyatakan persetujuannya, tapi banyak pula yang bersikap kontra.
C.      Kehamilan
Gangguan psiklogis pada masa kehamilan :
1.    Kemandulan
Banyak faktor yang menyebabkn mengapa sepasang suami-istri tidak/sukar menjadi hamil setelah kehidupan seksual normal yang cukup lama. Pada umumnya faktor-faktor organik/fisiologi yang menjadi sebab utama. Tapi telah menjadi pendapat umum bahwa ketidakseimbangan jiwa dan kecemasan/ketakutan yang berlebihan (emotional stress) dapat pula menurunkan derajat kesuburan wanita atau suaminya. Ketegngan jiwa dalam hal ini menyebabkan spasme dari deretan antara uterus dan tuba.
Karena pendidikan agama yang terlampau ketat dan kuno (ortodok) yang mnganggap tabu dan jahat segala apa yang ada hubungannya dengan kelamin (sex) hal ini dapat pula pasangan suami-istri tidak dikaruniai keturunan.
Menurut penyelidikan oleh Dinie dkk pada 678 kasus dengan keluhan mandul, mereka menemukan bahwa pada 554 kasus (81,6%) infertilitas disebabkan oleh kelainan organik, dan pada 124 kasus (18,4%) oleh psikologi. Setelah diketahui dan ditemukan sebabnya, maka kemudian dengan psikoterapi suami-istri dibebaskan dari tekanan psikologik/emosional, maka kemudian si istri menjadi hamil.
         Kesulitan psikologis biasanya mengakibatkan ketidakmampuan wanita untuk menjadi hamil atau menjadi seorang ibu. Sumber-sumber utama kemandulan di sini dikatakan sebagai akibat gangguan psikologis yang kemudian sering mengganggu proses fisiologis. Contoh : gejala sterilisasi psikogenis paada diri wanita menyebabkan kemandulan. Gejala tersebut banyak distimulir oleh peristiwa psikis, yaitu sistem hormonal yang tidak stabil.
Sebab lain dari kemandulan :
1)   Ketidakmampuan suami
2)   Abnormalitas psikogenis sewaktu bersenggama, jadi terganggu aktivitas seksual, misal :
(1)      Ketakutan atau kecemasan
(2)      Perasaan berdosa atau bersalah
2.    Hamil di luar nikah
Hamil di luar nikah adalah hamil di luar ikatan perkawinan. Pada umumnya terapat pada wanita pubertas atau adolesen. Prosesnya adalah permainan seksual yang belum matang yang merupakan perbuatan seksual sebagai eksperimen atau coba-coba yang dilakukan para remaja. Penyebabnya adalah kelaparan emosional, yaitu anak yang kurang kasih sayang, sehingga akan mencari kasih sayang lain di luar rumah.
Untuk wanita yang mengalami hamil di luar nkah mengalami reaksi psikologik dan emosional pertama-tama  terhadap segala akibat yang akan ditimbulkannya. Dapat dipahami bahwa mereka yang hamil sebelum menikah menolak kehamilannya dan mencari pertolongan untuk menggugurkan kandungannya atau mereka menjadi putus asa dan berusaha bunuh diri.
Dengan terjadinya hamil diluar nikah ini banyak wanita yang menalami frustasi, karena pada umumnya sang pria aatau yang menghamili tersebut tidak bertanggung jawab dan bahkan tidak mengakui perbuatan zinanya tersbut yang akan menyebabkan wanita itu :
1)      Depresi karena mau menghadapi kecaman dari masyarakat dan lingkungannya.
2)      Mencoba menggugurkan kandungannya dan bahkan mencoba bunuh diri.
3)      Rasa penyesalan yang mendalam dan perasaan dosa dan bersalah atas perbuatannya tersebut akan berbekas seumur hidup dalam pikiran dan menimbulkan konnflik atau nefrosis di kemudian hari.
3.    Pseudosiesis (kehamilan palsu)
Pseudosiesis adalah kehamilan imaginer atau kehamilan palsu, secara psikis lebih berat gangguannya dari pada peristiwa abortus. Pseudosiesis adalah wanita yang tidak hamil tapi merasa bahwa dirinya hamil diikuti dengan munculnya gejala dan tanda (dugaan) kehamilan. Gejala dan tanda (dugaan) yang muncul adalah amenorrhea (tidak datang haid), mual muntah dan gejala kehamilan yang tidak pasti karena adanya gejala dan tanda itu, maka wanita itu merasa bahwa ia benar-benar hamil. Hal ini banyak dijumpai pada wanita yang ingin sekali mempunyai anak dan juga terhadap seorang istri yang infertil yang ingin tetap dicintai oleh suaminya.
Tanda-tanda kehamilan pseudosiesis :
1)      Berhentinya haid
2)      Membesarnya perut
3)      Payudara besar dan ada ASI
4)      Panggul melebar
5)      Terjadi perubahan pada kelenjar endokrin
4.    Keguguran
       Biasanya bukan karena trauma badan yang menjadi sebab timbulnya perdarahan dan kontraksi uterus, tapi lebih sering rasa kaget yang hebat memegang peranan. Konflik emosional yang telah ada sebelum dan selam kehamilan muda dapat menjadi sebab.
       Pemikiran atau ketakutan akan beban-beban dan tanggng jawab berhubungan dengan kehamilan dan ada perasaan tidak sanggup dalam menghadapi tugas sebagai istri dan ibu yang menimbulkan pertentangan emosional yang hebat pada seorang wanita yang masih muda usianya dan juga bisa dikarenakan kurangnya pengertian dan perhatian dai pihak suami dan kkurangnya bantuan moril dari pihak keluarga dan kawan-kawannya.
5.    Hamil yang tidak dikehendaki
       Untuk beberapa wanita reaksi psikologi atau emosional pertama-tama terhadp kehamilan dan pemikiran akan segala akibatnya dalam mas depan menimbulkan efek dan reaksi berupa kecemasan, kemarahan, ketakutan dan kepanikan. Dengan pikiran wanita-wanita itu kelanjutan kehamilan ancaman yang menakutkan dan berbahaya bagi diri dan kehidupannya.
       Sebab-sebab :
1)      Kemiskinan
2)      Moralitas sosial
3)      Ketakutan terhadap orang tua
4)      Rasa malu pada aib
5)      Relasi cinta yang tidak harmonis
6)      Pria yang tidak bertanggung jawab
7)      Ketidaksengajaan dan terpaksa hamil (hamil di luar nikah)
       Akibatnya :
1)      menimbulkan orang abortus dengan sengaja.
2)      Enggan merawat kehamilannya
6.    Hamil dengan janin mati
       Hamil dengan janin mati adalah kematian janin dalam kandung akibatnya trauma emosional yaitu berat antara kematian janin dan persalinan yang cukup lama.
       Sebab-sebab :
1)   Kurang gizi
2)   Stress yang berkepanjangan
3)   Infeksi yang tidak terdiagnosis sebelumnya
       Wanita yang mengalami hal ini karena kuatnya naluri keibuannya sehingga wanita bersangkutan mengalami rasa berdosa dan bersalah serta menyesal karena merasa tidak mampu menjaga dan membersarkan anaknya. Apabila anak tersebut anak pertama dan sangat diharapkan ibu, akan mengalami depresi berat, tidak mau kelua rumah dan bahkan akan merusak dirinya sendiri.
7.    Hamil dengan ketergantungan obat
       Wanita hamil dengan ketergantungan obat sangat berisiko terhadap kesehatan janin, pertumbuhan janinakan menjadi terhambat. BBLR, terhambat proses belajar nantinya dan bahkan ibu-ibu yang ketergantugan obat maka anaknya juga bisa ketergantungan obat. Tapi wanita dengan ketergantungan obat ini memiliki efek stres yang tinggi karena pemikiran-pemikiran yang berupa khayalan yang bukan-bukan terhadap janinnya. Memikirkan janinnya lahir nanti dalam keadaan cacat dan meninggal dalam perutnya.
            Sebab-sebab :
1)   Pergaulan bebas
2)   Kurang perhatian dan kasih sayang dari suami dan keluarga
3)   Kurang rasa percaya diri.
   Akibat :
1)   Abortus, partus prematurus, dll.
2)   Perkembangan janin terganggu
3)   Abratio plasenta
Lihat Artikel Asli di http://tomat1610.blogspot.com

No comments:

Post a Comment

Berikan Komentar Anda Agar Menjadi Lebih Baik