Periode transisi dibagi menjadi tiga
tahap. Tahap pertama adalah periode pertama reaktifitas dimulai pada saat bayi
baru lahir dan berlangsung selama 30
menit. Tahap kedua periode tidur berlangsung sekitar 30 menit setelah kelahiran
bayi sampai 2 jam. Tahap ketiga periode kedua reaktivitas dari usia sekitar 2
jam sampai 6 jam.
1.
Periode Pertama
Reaktifitas
Periode
yang berakhir kira-kira 30 menit setelah bayi lahir.
Karakteristik
bayi sebagai berikut :
a.
Tanda-tanda vital : frekuensi nadi apikal yang cepat dengan irama yang tidak
teratur, frekuensi pernafasan mencapai 80 kali / menit, irama tidak teratur,
ekspirasi mendengkur serta adanya retraksi.
b.
Fluktuasi warna kulit merah muda pucat ke sianosis. Bising usus belum ada atau
pergerakan usus, bayi belum berkemih.
c.
Bayi masih dengan sedikit mukus, menangis kuat, reflek menghisap yang kuat. d. Mata
bayi terbuka lebih lama dari pada hari selanjutnya.
Saat
ini adalah waktu yang paling baik untuk memulai proses periode interaksi antara
ibu dan bayi.
Asuhan
:
a.
Kaji dan pantau
frekuensi jantung dan pernafasan, setiap 30 menit pada 4 jam pertama setelah kelahiran.
b.
Jaga bayi agar tetap
hangat (suhu aksila 36,5 0c –
37 0c) dengan penggunaan selimut hangat diatas kepala.
c.
Tempatkan ibu dan
bayi bersama-sama kulit ke kulit, untuk memfasilitasi interaksi ibu dan bayi.
2.
Periode Tidur
Setelah
periode pertama dan berakhir 2 - 4 jam.
Karakteristik
bayi sebagai berikut :
a.
Bayi dalam keadaan
tidur, frekuensi jantung dan pernafasan menurun.
b.
Kestabilan warna
kulit terdapat beberapa akrosianosis.
c.
Bising usus bisa
didengar.
Asuhan
:
Fase
tidur ini bayi tidak berespon terhadap stimulus eksternal, orang tua dapat
memeluk dan mengendongnya.
3.
Periode Kedua
Reaktifitas
Periode
kedua reaktivitas berakhir sekitar 4 - 6 jam.
Karakteristik
:
a.
Bayi mempunyai
tingkat sensivitas tinggi terhadap stimulus internal dan lingkungan. Kisaran
frekuensi nadi apikal dari 120 sampai 160 kali / menit dan dapat bervariasi
mulai (< 120 kali / menit) hingga takikardia (> 160 kali / menit). Frekuensi
pernafasannya berkisar dari 30 sampai 60 kali / menit, dengan periode pernafasan
yang lebih cepat, tetapi pernafasan tetap stabil (tidak ada pernafasan cuping
hidung ataupun retraksi).
b.
Fluktuasi warna kulit
dari warna merah jambu atau kebiruan ke sianotik ringan disertai dengan
bercak-bercak.
c.
Bayi kerap kali berkemih
dan mengeluarkan mekonium selama periode ini.
d.
Peningkatan sekresi
mukus dan bayi tersedak saat sekresi.
e.
Reflek menghisap
sangat kuat dan bayi sangat aktif.
Asuhan
:
a.
Observasi bayi
terhadap kemungkinan tersedak saat pengeluaran mukus.
b.
Observasi kemungkinan
apnue dan stimulasi segera jika diperlukan misalnya, masase punggung bayi,
miringkan bayi.
c.
Kaji kebutuhan bayi
untuk memberikan ASI.
No comments:
Post a Comment
Berikan Komentar Anda Agar Menjadi Lebih Baik