kemunculan Imam Mahdi dan proses pembaiatan terhadapnya di Makkah
Salah satu misteri dalam pelaksanaan ibadah haji yang tidak banyak disadari oleh umat Islam adalah peristiwa kemunculan Imam Mahdi dan proses pembaiatan terhadapnya di Makkah. One of the mysteries in the implementation of the pilgrimage that was not widely recognized by Muslims is the emergence of Imam Mahdi and events pembaiatan process against him in Makkah. Peristiwa akhir zaman ini terjadi selama berlangsungnya bulan haji, saat jutaan orang Islam dari seluruh penjuru dunia berkumpul di Baitullah. This end-time events occurred during the months of Hajj, when millions of Muslims from all over the world gathered in the House. Hal ini pula yang sempat mengusik keingintahuan Kami selama melakukan ibadah haji pada musim haji tahun 1428 Hijriyah ini. It also stirred the curiosity we had during the Hajj pilgrimage season this year 1428 Hegira. Apalagi seorang Ustadz di tanah air yang sangat konsern dengan masalah tersebut mengirim surat elektronik kepada Kami agar selama bulan haji ini Kami juga memperhatikan tanda-tanda di sekitar Kami apakah tanda-tanda kedatangan Imam Mahdi sudah tampak atau belum. Especially a Ustadz on the ground water is very concerned with this problem send electronic mail to us during the month of pilgrimage to this we also noticed the signs around us whether the signs of the coming of Imam Mahdi has appeared or not. Dalam beberapa kali pertemuan dengan Kami di tanah air, beliau telah menyampaikan tanda-tanda akan datangnya Imam Mahdi.Kami masih ingat tausiyah beliau, “Umur umat Islam tinggal beberapa tahun lagi. In several meetings with us in the homeland, he had been convey signs of the coming of Imam tausiyah Mahdi.Kami still remember him, "Age of Muslims live several years longer. Kiamat akan segera tiba. Judgement will come soon. Terlebih syarat-syaratnya sudah bermunculan dihadapan kita semua. Moreover, the terms have sprung up in front of us all. ” Dalam Qur'an surat Muhammad ayat 8, Allah SWT berfirman, “Maka tidaklah yang mereka tunggu-tunggu melainkan hari kiamat, (yaitu) kedatangannya kepada mereka dengan tiba-tiba. Karena sesungguhnya telah datang syarat-syaratnya. "In the letter the Koran verse 8 of Muhammad, Allah is saying," Thus it is that they've been waiting for but the Day of Judgement, (is) coming to them with a sudden. Because there came the terms. “ "
Tanda-tanda yang dimaksud salah satunya tercantum dalam hadits shahih Nabi SAW yang diriwayatkan Muslim dari 'Umar bin Khaththab Radhiallaahu 'anhu, yang diriwayatkan pula oleh Ahmad dari Ibnu 'Abbas, “Apabila budak perempuan melahirkan tuannya, dan ketika penggembala kambing yang telanjang kaki serta kekurangan pakaian tinggal di gedung-gedung tinggi..” Signs one of which is stated in the saheeh hadeeth narrated by Muslim Prophet from 'Umar ibn Khattab Radhiallaahu' anhu, who also narrated by Ahmad from Ibn 'Abbas, "If a slave woman gave birth to her master, and when the goatherd's bare feet and poorly clothed living in tall buildings .. "
Apa artinya dengan konteks zaman sekarang? “Sekarang ini, sudah banyak terjadi aneka kemaksiatan. What does it mean to the context of today? "Right now, there has been a lot of different vices. Banyak dari hamba sahaya atau yang sekarang disebut sebagai pembantu, melahirkan anak dari hasil hubungan dengan majikannya, ” ujar Ustadz tersebut. Many of the bondsmen or what is now called as a servant, gave birth to a child of the relationship with his employer, "said Ustadz it.
Lantas sudah banyak pula di zaman sekarang, orang-orang yang kekurangan pakaian (berpakaian namun tidak menutupi aurat) yang tinggal di gedung-gedung tinggi (apartemen), dan tingkah laku mereka sangat jahil dan tidak beda dengan penggembala kambing yang tidak terdidik. So have many of them today, people who lack outfit (dressed but did not cover the aurat) who live in high rise buildings (apartments), and their behavior is very ignorant and did not differ with the goatherd who is not educated.
Tanda-tanda lainnya adalah imraatus sibyaan (kekuasaan di tangan anak-anak). Other signs are imraatus sibyaan (power in the hands of children). Itu bisa berarti bahwa penguasa di rumah tangga adalah anak-anak, bukan lagi orang tua. That could mean that the rulers in the household are children, not parents. Atau, yang menjadi penguasa di masyarakat adalah para pemimpin yang berkarakter kekanak-kanakan, yakni mau menang sendiri, mengedepankan emosi, sewenang-wenang, dan sebagainya. Or, who became ruler in the community are the leaders of the infantile character, ie, selfish, promote the emotional, arbitrary, and so forth.
“Anak yang kurang ajar dan suka mengatur orangtua tidak cuma ada di Barat. "Children are brash and like to organize a parent does not just exist in the West. Di negeri kita yang mayoritas Muslim pun terjadi, anak menyuruh ibunya begini-begitu. In our country the majority of Muslims had happened, the child told her such and such. Seolah-olah anak itulah tuan, dan si ibu menjadi hamba sahaya, ” ujarnya lagi. It is as if the child's host, and the mother becomes slave, "she said.
Lalu tanda lainnya adalah maraknya pemutusan silaturahim antar sesama Muslim. Then other marks are widespread termination of friendship among fellow Muslims. “Manusia sekarang ini rajin menggunakan telepon untuk bisnis, namun jarang sekali menelepon orangtua atau sanak-saudara. "Human beings are now diligently use the phone for business, but rarely call parents or relatives. Alasannya sibuk, cari duit. The reason for this busy, looking for money. Padahal menurut Rasulullah, barangsiapa yang ingin dilapangkan rezekinya serta diperpanjang umurnya, maka bersilaturahimlah. Yet according to the Messenger of Allah, those who want dilapangkan sustenance and extended its age, it bersilaturahimlah. Ini kan lucu dan terbalik. It's funny and reversed. Kita sibuk cari duit tetapi justeru memutus silaturahim, ” tambahnya lagi. We are busy looking for money, but friendship is precisely cut, "he added.
Kami ingat semua segala tausiyah beliau. Dan saat Kami berada di tengah jutaan jamaah haji yang menjadi tamu istimewa di Baitullah ini, tentu menemukan tanda-tanda kedatangan Imam Mahdi bukan merupakan perkara yang mudah. We remember all of everything he tausiyah. And when we are in the middle of millions of pilgrims who became a special guest in this House, would find signs of the coming of Imam Mahdi is not an easy case.
Allah SWT sejak mengutus Rasulullah SAW telah menyatakan bahwa umat Nabi Muhammad SAW merupakan umat akhir zaman. Allah sent the Prophet SAW has since declared that the people of the Prophet Muhammad is the final race of time. Jadi, pengertian akhir zaman itu sudah berlaku sejak diutusnya Nabi Muhammad SAW yang membawa Risallah Sempurna dan Terakhir, hingga hari kiamat. Thus, understanding the end times that have gone into effect since the Message of Muhammad SAW which brings Risallah Last Perfect and, until the Day of Judgement. Kita ini tengah berada di dalam masa akhir zaman, yang tidak seorang pun tahu persis kapan kiamat itu datang. We are in the middle of the end times, which no one knows exactly when doomsday comes.
Terbagi Lima Divided Five
Menurut hadits shahih, masa akhir zaman ini terbagi menjadi lima. According to the saheeh hadeeth, the end of time is divided into five. Pertama, masa kenabian, saat Rasulullah SAW masih hidup. First, the prophetic, when the Prophet was still alive. Kedua, masa Khulafaur Rasyidin, mulai Abubakar, Umar, Usman, dan Ali. Second, the first four caliphs, starting Abubakar, Umar, Uthman, and Ali. Ketiga, masa raja-raja menggigit (maalikan 'adhan), yaitu masa setelah wafatnya Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu 'Anhu sampai runtuhnya Daulah Khilafah Utsmaniyah (1924). Third, the kings of biting (maalikan 'adhan), ie the period after the death of Ali ibn Abi Talib quoted' anhu Daulah until the collapse of the Ottoman Caliphate (1924). Keempat, masa maalikan jabariyan (penguasa diktator atau penguasa yang zalim). Fourth, the maalikan jabariyan (ruler of the despotic dictator or ruler). Dan kelima, masa kembalinya sistem khilafah. And fifth, the return of the Khilafah system.
“Kita sekarang, umat Islam saat ini, tengah berada di dalam masa maalikan jabariyan atau penguasa yang zalim atau diktator. "We are now, Muslims today, are in the middle of maalikan jabariyan or a despotic ruler or dictator. Umat Islam walau berjumlah banyak tetapi tidak memiliki kekuatan riil. Muslims despite numerous but have no real power. Banyak tetapi seperti buih di lautan yang bisa dnegan mudah diombang-ambingkan oleh musuh-musuh Allah, ” ujarnya. Much like the foam on the ocean but can easily diombang-ambingkan circuitry by the enemies of God, "he said.
Kezaliman ini, sesuai dengan sunatullah, tidak akan berlangsung abadi. This tyranny, in accordance with sunatullah, will not last forever. Ada sebagian umat Islam yang akan bangkit dan memimpin perlawanan terhadap kediktatoran tersebut. There are some Muslims who will rise up and lead the resistance against the dictatorship. Hingga umat Islam akan berhadap-hadapan dengan musuh agama Allah yang sejati yakni kaum Yahudi. Until the Muslims would face to face with the enemy of true religion of God which the Jews. Kita akan berperang habis-habisan melawan Yahudi dan kemenangan akan didapat umat Islam. We will fight all-out victory against the Jews and Muslims will be obtained. Yahudi akan hancur, bahkan Yahudi akan terus diburu hingga pohon-pohon dan batu pun berbicara, “Hai kaum Muslimin, di belakangku ada Yahudi yang bersembunyi!” Jews will be destroyed, even the Jews will continue to be hunted until the trees and stones spoke, "O Muslims, the Jews who were hiding there behind me!"
Seluruh pohon dan tumbuhan akan menunjukkan tempat persembunyian Yahudi kecuali satu pohon, yakni pohon gharqad yang merupakan pohon Yahudi. All the trees and plants will show the Jews hiding place except one tree, that tree is a tree Gharqad the Jews. Jangan heran, sekarang pohon gharqad itu banyak ditanam oleh orang-orang Israel, untuk berlindung dari serangan kaum Muslimin.(m/ bersambung ) Do not be surprised, now that many Gharqad tree planted by the Israelis, to take refuge from attacks by Muslims.
Tanda-tanda yang dimaksud salah satunya tercantum dalam hadits shahih Nabi SAW yang diriwayatkan Muslim dari 'Umar bin Khaththab Radhiallaahu 'anhu, yang diriwayatkan pula oleh Ahmad dari Ibnu 'Abbas, “Apabila budak perempuan melahirkan tuannya, dan ketika penggembala kambing yang telanjang kaki serta kekurangan pakaian tinggal di gedung-gedung tinggi..” Signs one of which is stated in the saheeh hadeeth narrated by Muslim Prophet from 'Umar ibn Khattab Radhiallaahu' anhu, who also narrated by Ahmad from Ibn 'Abbas, "If a slave woman gave birth to her master, and when the goatherd's bare feet and poorly clothed living in tall buildings .. "
Apa artinya dengan konteks zaman sekarang? “Sekarang ini, sudah banyak terjadi aneka kemaksiatan. What does it mean to the context of today? "Right now, there has been a lot of different vices. Banyak dari hamba sahaya atau yang sekarang disebut sebagai pembantu, melahirkan anak dari hasil hubungan dengan majikannya, ” ujar Ustadz tersebut. Many of the bondsmen or what is now called as a servant, gave birth to a child of the relationship with his employer, "said Ustadz it.
Lantas sudah banyak pula di zaman sekarang, orang-orang yang kekurangan pakaian (berpakaian namun tidak menutupi aurat) yang tinggal di gedung-gedung tinggi (apartemen), dan tingkah laku mereka sangat jahil dan tidak beda dengan penggembala kambing yang tidak terdidik. So have many of them today, people who lack outfit (dressed but did not cover the aurat) who live in high rise buildings (apartments), and their behavior is very ignorant and did not differ with the goatherd who is not educated.
Tanda-tanda lainnya adalah imraatus sibyaan (kekuasaan di tangan anak-anak). Other signs are imraatus sibyaan (power in the hands of children). Itu bisa berarti bahwa penguasa di rumah tangga adalah anak-anak, bukan lagi orang tua. That could mean that the rulers in the household are children, not parents. Atau, yang menjadi penguasa di masyarakat adalah para pemimpin yang berkarakter kekanak-kanakan, yakni mau menang sendiri, mengedepankan emosi, sewenang-wenang, dan sebagainya. Or, who became ruler in the community are the leaders of the infantile character, ie, selfish, promote the emotional, arbitrary, and so forth.
“Anak yang kurang ajar dan suka mengatur orangtua tidak cuma ada di Barat. "Children are brash and like to organize a parent does not just exist in the West. Di negeri kita yang mayoritas Muslim pun terjadi, anak menyuruh ibunya begini-begitu. In our country the majority of Muslims had happened, the child told her such and such. Seolah-olah anak itulah tuan, dan si ibu menjadi hamba sahaya, ” ujarnya lagi. It is as if the child's host, and the mother becomes slave, "she said.
Lalu tanda lainnya adalah maraknya pemutusan silaturahim antar sesama Muslim. Then other marks are widespread termination of friendship among fellow Muslims. “Manusia sekarang ini rajin menggunakan telepon untuk bisnis, namun jarang sekali menelepon orangtua atau sanak-saudara. "Human beings are now diligently use the phone for business, but rarely call parents or relatives. Alasannya sibuk, cari duit. The reason for this busy, looking for money. Padahal menurut Rasulullah, barangsiapa yang ingin dilapangkan rezekinya serta diperpanjang umurnya, maka bersilaturahimlah. Yet according to the Messenger of Allah, those who want dilapangkan sustenance and extended its age, it bersilaturahimlah. Ini kan lucu dan terbalik. It's funny and reversed. Kita sibuk cari duit tetapi justeru memutus silaturahim, ” tambahnya lagi. We are busy looking for money, but friendship is precisely cut, "he added.
Kami ingat semua segala tausiyah beliau. Dan saat Kami berada di tengah jutaan jamaah haji yang menjadi tamu istimewa di Baitullah ini, tentu menemukan tanda-tanda kedatangan Imam Mahdi bukan merupakan perkara yang mudah. We remember all of everything he tausiyah. And when we are in the middle of millions of pilgrims who became a special guest in this House, would find signs of the coming of Imam Mahdi is not an easy case.
Allah SWT sejak mengutus Rasulullah SAW telah menyatakan bahwa umat Nabi Muhammad SAW merupakan umat akhir zaman. Allah sent the Prophet SAW has since declared that the people of the Prophet Muhammad is the final race of time. Jadi, pengertian akhir zaman itu sudah berlaku sejak diutusnya Nabi Muhammad SAW yang membawa Risallah Sempurna dan Terakhir, hingga hari kiamat. Thus, understanding the end times that have gone into effect since the Message of Muhammad SAW which brings Risallah Last Perfect and, until the Day of Judgement. Kita ini tengah berada di dalam masa akhir zaman, yang tidak seorang pun tahu persis kapan kiamat itu datang. We are in the middle of the end times, which no one knows exactly when doomsday comes.
Terbagi Lima Divided Five
Menurut hadits shahih, masa akhir zaman ini terbagi menjadi lima. According to the saheeh hadeeth, the end of time is divided into five. Pertama, masa kenabian, saat Rasulullah SAW masih hidup. First, the prophetic, when the Prophet was still alive. Kedua, masa Khulafaur Rasyidin, mulai Abubakar, Umar, Usman, dan Ali. Second, the first four caliphs, starting Abubakar, Umar, Uthman, and Ali. Ketiga, masa raja-raja menggigit (maalikan 'adhan), yaitu masa setelah wafatnya Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu 'Anhu sampai runtuhnya Daulah Khilafah Utsmaniyah (1924). Third, the kings of biting (maalikan 'adhan), ie the period after the death of Ali ibn Abi Talib quoted' anhu Daulah until the collapse of the Ottoman Caliphate (1924). Keempat, masa maalikan jabariyan (penguasa diktator atau penguasa yang zalim). Fourth, the maalikan jabariyan (ruler of the despotic dictator or ruler). Dan kelima, masa kembalinya sistem khilafah. And fifth, the return of the Khilafah system.
“Kita sekarang, umat Islam saat ini, tengah berada di dalam masa maalikan jabariyan atau penguasa yang zalim atau diktator. "We are now, Muslims today, are in the middle of maalikan jabariyan or a despotic ruler or dictator. Umat Islam walau berjumlah banyak tetapi tidak memiliki kekuatan riil. Muslims despite numerous but have no real power. Banyak tetapi seperti buih di lautan yang bisa dnegan mudah diombang-ambingkan oleh musuh-musuh Allah, ” ujarnya. Much like the foam on the ocean but can easily diombang-ambingkan circuitry by the enemies of God, "he said.
Kezaliman ini, sesuai dengan sunatullah, tidak akan berlangsung abadi. This tyranny, in accordance with sunatullah, will not last forever. Ada sebagian umat Islam yang akan bangkit dan memimpin perlawanan terhadap kediktatoran tersebut. There are some Muslims who will rise up and lead the resistance against the dictatorship. Hingga umat Islam akan berhadap-hadapan dengan musuh agama Allah yang sejati yakni kaum Yahudi. Until the Muslims would face to face with the enemy of true religion of God which the Jews. Kita akan berperang habis-habisan melawan Yahudi dan kemenangan akan didapat umat Islam. We will fight all-out victory against the Jews and Muslims will be obtained. Yahudi akan hancur, bahkan Yahudi akan terus diburu hingga pohon-pohon dan batu pun berbicara, “Hai kaum Muslimin, di belakangku ada Yahudi yang bersembunyi!” Jews will be destroyed, even the Jews will continue to be hunted until the trees and stones spoke, "O Muslims, the Jews who were hiding there behind me!"
Seluruh pohon dan tumbuhan akan menunjukkan tempat persembunyian Yahudi kecuali satu pohon, yakni pohon gharqad yang merupakan pohon Yahudi. All the trees and plants will show the Jews hiding place except one tree, that tree is a tree Gharqad the Jews. Jangan heran, sekarang pohon gharqad itu banyak ditanam oleh orang-orang Israel, untuk berlindung dari serangan kaum Muslimin.(m/ bersambung ) Do not be surprised, now that many Gharqad tree planted by the Israelis, to take refuge from attacks by Muslims.
Lihat Artikel Asli di http://tomat1610.blogspot.com
No comments:
Post a Comment
Berikan Komentar Anda Agar Menjadi Lebih Baik