Sunday 4 September 2011

Contoh Skripsi Kebidanan

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “T”
DENGAN KEHAMILAN TRIMESTER III ( 35-36 MINGGU)
DI PUSKESMAS PEGESANGAN
TANGGAL 30 JULI 2011




Di susun oleh :
Kelompok XIV

1. BQ. KANIDYA REZEKINA K.
2. EVA FERVINA DEWI
3. HERLINA M.
4. ISMIYANI
5. MELIYA SEPTIYANA
6. NURUL AINU
7. SUSIANI




UNIVERSITAS NAHDLATUL WATHAN MATARAM
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PRODI DIII KEBIDANAN
TA 2010/2011
LEMBAR PENGESAHAN


Laporan praktek klinik mahasisiwa tingkat I semester II PRODI D III Kebidanan, dari tanggal 28 juli s/d 3 agustus 2011
Disahkan pada :

Hari/Tanggal :
Tempat : PUSKESMAS PAGESANGAN
Oleh : Pembimbing lahan dan Pendidikan




Disusun oleh :
Kelompok XIV




Pembimbing Pendidikan






(Cahaya indah lestari, SST) Pembimbing Lahan






(Aci kusumawati, Amd. keb)



KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat dan hidayat-Nyalah laporan praktek yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ny. “T” Dengan Kehamilan Normal Trimester III” dapat selesai tepat pada waktunya. Kami menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat ;
1. Ibu dr. Indrijati Achmad selaku kepala Puskesmas Pagesangan.
2. Ibu Cahaya Indah Lestari, SST, selaku pembimbing pendidikan.
3. Ibu Aci Kusumawati, amd.keb, selaku pembimbing lahan praktek yang mau menerima dan membimbing kami.
4. Bidan, dokter, perawat, beserta staf Puskesmas Pagesangan
Kami ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada pengajar dan pembimbing praktek karena atas bimbingannya laporan praktik ini dapat terselesaikan dengan baik. Tak lupa pula pada pihak yang telah membantu kami sehingga terselesaikan laporan ini.
Kami menyadari laporan praktik ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari segi isi maupun sistematis penulisan. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif untuk perbaikan laporan selanjutnnya.
Akhirnya kami berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.



Mataram, 30 juli 2011


Penyusun

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv
BAB I PENDAHULUAN 1
BAB II LANDASAN TEORI 2
A. KEHAMILAN 2
a. Pengertian 2
b. Etiologi Kehamilan 3
c. Fisiologi Kehamilan 3
d. Tanda dan gejala kehamilan (diagnosa kehamilan) 6
e. Klasifikasi Perubahan Fisiologis Pada Ibu Hamil Sesuai
Umur Kehamilannya 10
f. Perkembangan Bentuk Tubuh Janin 12
g. Pertambahan berat badan selama hamil 14
h. Kebutuhan gizi ibu hamil dalam ukuran rumah tangga 15
i. Perubahan Anatomi & Adaptasi Fisiologi Pada Bumil
Trimester I, II, III 20
j. Perubahan dan Adaptasi Psikologis dalam Masa Kehamilan 25
k. Hal-Hal yang perlu dilakukan ibu selama hamil 27
l. Cara-Cara Menjaga Kesehatan Ibu 28
m. Makanan Yang Baik Selama Hamil 28
n. Tanda-Tanda Bahaya Pada Ibu Hamil 29
o. Persiapan Keluarga Menghadapi Persalinan 29
B. ANTENATAL CARE 30
a. Pengertian Antenal Care 30
b. Tujuan asuhan antenatal 30
c. Jadwal Kunjungan Antenatal 30
d. Prosedur Diagnostik Antenatal 32
e. Kesimpulan Hasil Pemeriksaan Antenatal 37
f. Pelayanan / asuhan Antenatal Standar Minimal
Termasuk “10 T” 44
C. MANAJEMAN KEBIDANAN 45
a. Definisi 45
b. Tujuan 45
c. Hasil Yang Diharapkan 45
d. Pemeriksaan Antenatal 46
e. Standar minimal asuhan termasuk ”10T” 46
f. Manajemen Asuhan Kebidanan 46
D. PEMERIKSAAN TANDA-TANDA VITAL 50
a. Mengukur Tekanan Darah 50
b. Mengukur Suhu tubuh (axila) 53
c. Menghitung Denyut Nadi 56
d. Menghitung Frekuensi Pernafasan 58
BAB III TINJAUAN KASUS 60
I. Pengkajian Data 60
II. Interpretasi Data Dasar 67
III. Diagnosa Masalah Potensial 68
IV. Kebutuhan Tindakan Segera 68
V. Rencana Tindakan 68
VI. Pelaksanaan 68
VII. Evaluasi 72
BAB IV PENUTUP 73
I. Kesimpulan 73
II. Saran 73
DAFTAR PUSTAKA 74






BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan suatu kondisi dimana ibu mengalami perubahan, baik fisik maupun emosi. Perubahan fisik meliputi payudara yang semakin besar, perut yang semakin besar seiring dengan tuanya usia kehamilannya, bokong semakin besar, bengkak pada anggota gerak (kaki dan tangan) dan sebagainya. Sedangkan perubahan emosi meliputi penerimaan maupun penolakan terhadap adanya kehamilan, sifat ingin lebih dimanja oleh pasangan, cenderung menutup diri dan ada juga sifat membenci diri sendiri karena perubahan fisik yang dialami.
Untuk memantau kemajuan kehamilan serta perkembangan janin ibu, harus dilaksanakan pemeriksaan kehamilan/ antenatal care yang meliputi wawancara/anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan panggul, serta pemeriksaan penunjang (laboratorium). Seorang ibu hamil harus memeriksakan kehamilannya minimal 4 kali selama hamil agar petugas kesehatan dapat memntau kesehatan ibu selama hamil dan perkembangan janin.
B. Tujuan
• Menjelaskan pengertian kehamilan
• Menjelaskan perubahan- perubahan yang terjadi selama kehamilan
• Menjelaskan tanda pasti, tidak pasti serta tanda kemungkinan kehamilan
• Menjelaskan bahaya- bahaya kehamilan trimester I,II, dan III
• Menjelaskan gizi yang dibutuhkan selama kehamilan
• Menjelaskan pengertian Antenatal Care serta tujuannya
• Menjelaskan tujuh langkah varney
• Menguraikan kasus pada ibu hamil yang telah didapatka
BAB II
LANDASAN TEORI

A. KEHAMILAN
a. Pengertian
2) Kehamilan adalah masa waktu kira-kira 280 hari(40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). Kehamilan aterm ialah usia kehamilan antara 38 sampai 42 minggu dan ini merupakan periode di mana terjadi persalinan normal. Kehamilan antara 28 dan 36 minggu disebut kehamilan prematur . Kehamilan yang melewati 294 hari atau lebih 42 minggu lengkap disebut sebagai post matur atau kehamilan lewat waktu. (Wiknjosastro, 2006)
3) Kehamilan normal adalah dimana ibu sehat tidak ada riwayat obstetrik buruk dan ukuran uterus sama/sesuai usia kehamilan.
(Abdul Bari Saifuddin, 2002).
4) Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uterin mulai sejak konsepsi sampai permulaan persalinan.
5) Kehamilan adalah masa / waktu dari mulainya konsepsi sampai lahirnya janin dimana lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu / 9 bulan 7 hari ) dihitung dari hari pertama haid terakhir.
( Saifuddin, 2002 hal 91)
Ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi dalam 3 bagian antara lain :
1. Kehamilan triwulan pertama (antara 0 sampai 12 minggu)
2. Kehamilan triwulan kedua (antara 12 sampai 28 minggu )
3. kehamilan triwulan terakhir (antara 28 sampai 40 minggu)

b. Etiologi Kehamilan
Kehamilan terjadi jika ada pertemuan dan persenyawaan antara sel telur (ovum) dan sel mani (spermatozoa) yang dilanjutkan dengan proses nidasi dan plasentasi. (Mochtar, 1998)
c. Fisiologi Kehamilan
Beberapa tahapan dan proses fisiologi kehamilan yaitu dimulai dari Konsepsi, pembelahan / perkembangan awal embrio dan implantasi hingga berkembang menjadi janin
1) Konsepsi
Konsepsi atau fertilisasi adalah suatu proses pertemuan inti ovum dengan inti spermatozoa yang kemudian akan membentuk zigot. Konsepsi berlangsung di pars ampularis tuba uterina (1/3 bagian luar). Ovum siap dibuahi setelah 12 jam dan hidup selama 48 jam. Pada saat kopulasi antara pria dan wanita (senggama / coitus ), dengan ejakulasi sperma dari saluran reproduksi pria di dalam vagina wanita, akan dilepaskan cairan mani berisi sel-sel sperma ke dalam saluran reproduksi wanita. Jika senggama terjadi dalam sekitar masa ovulasi, maka ada kemungkinan sel sperma dalam saluran reproduksi wanita akan bertemu dengan sel telur wanita yang baru dikeluarkan pada saat ovulasi. Spermatozoa bergerak cepat dari vagina ke dalam rahim, masuk ke dalam tuba. Gerakan ini mungkin dipengaruhi juga oleh peranan kontraksi miometrium dan dinding tuba yang juga terjadi saat senggama.
2) Pembelahan / perkembangan awal embrio
Zigot mulai menjalani pembelahan awal mitosis sampai beberapa kali. Sel - sel yang dihasilkan dari setiap pembelahan berukuran lebih kecil dari ukuran induknya, disebut blastomer. Sesudah 3-4 kali pembelahan : zigot memasuki tingkat 16 sel, disebut stadium morula (kira-kira pada hari ke-3 sampai hari ke 4 pascafertilisasi). Morula terdiri dari inner cell mass (kumpulan sel-sel disebelah dalam, yang akan tumbuh menjadi jaringan-jaringan embrio sampai janin ) dan outer cell mass (lapisan sel disebelah luar, yang akan tumbuh menjadi trofoblast sampai plasenta ). Kira-kira pada hari ke-5 sampai ke-6, di rongga sela-sela inner cell mass merembes cairan menembus zona pellucida, membentuk ruang antar sell. Ruang antar sel ini kemudian bersatu dan memenuhi sebagian besar massa zigot membentuk rongga blastokista. Inner cell mass tetap berkumpul di salah satu sisi, tetap berbatasan dengan lapisan sel luar . pada stadium ini zigot disebut berada dalam stadium blastula atau pembentukan blastokista. Inner cell mass kemudian disebut sebagai embrioblas, dan outer cell mass kemudian disebut sebagai trofoblas.
3) Implantasi
Pada akhir minggu pertama (hari ke-5 sampai ke-7 ) zigot mencapai cavum uteri. Pada saat itu uterus sedang berada dalam fase sekresi lendir di bawah pengaruh progesteron dari korpus luteum yang masih aktif. Sehingga lapisan endometrium dinding rahim menjadi kaya pembuluh darah dan banyak muara kelenjar selaput lendir rahim yang terbuka dan aktif. Kontak antara zigot stadium blastokista dengan dinding rahim pada keadaan tersebut akan mencetuskan berbagai reaksi seluler, sehingga sel-sel trofoblas zigot tersebut dapat menempel dan mengadakan infiltrasi pada lapisan epitel endometrium uterus (terjadi implantasi). Setelah implantasi, sel-sel trofoblas yang tertanam di dalam endometrium terus berkembang, membentuk jaringan bersama dengan sistem pembuluh darah maternal untuk menjadi plasenta, yang kemudian berfungsi sebagai sumber nutrisi dan oksigenasi bagi jaringan embrioblas yang akan tumbuh menjadi janin.






Umur
Kehamilan Panjang fetus Pembentukan organ
4 minggu 7,5-10 mm Rudimental mata, telinga dan hidung
8 minggu
2,5 cm
Hidung, kuping, jari-jemari mulai di bentuk. Kepala menekuk ke dada.
12 minggu


9 cm


Daun telinga lebih jelas, kelopak mata melekat, leher mulai terbentuk, alat kandungan luar terbentuk namun belum berdiferensiasi.
16 minggu

16-18 cm

Genitalia eksterna terbentuk dan dapat di kenal, kulit tipis dan warna merah.
20 minggu

25 cm

Kulit lebih tebal, rambut mulai tumbuh di kepala dan rambut halus (lanugo) tumbuh di kulit.
24 minggu 30-32 cm Kedua kelopak mata tumbuh alis dan bulu mata serta kulit keriput. Kepala besar. Bila lahir, dapat bernapas tapi hanya beberapa jam saja.
28 minggu 35 cm Kulit warna merah di tutupi verniks kaseosa. Bila lahir, dapat bernapas, menangis pelan dan lemah.
32 minggu 40-43 cm Kulit merah dan keriput. Bila lahir, kelihatan seperti orang tua dn kecil.
36 minggu 46 cm Muka berseri tidak keriput. Bayi premature.
40 minggu 50-55 cm Bayi cukup bulan. Kulit licin, verniks kaseosa banyak, rambut kepala tumbuh baik, organ-organ baik.

d. Tanda dan gejala kehamilan (diagnosa kehamilan) :
1. Tanda Tidak Pasti kehamilan :
a) Amenorhoe (tidak dapat haid )
Berhentinya menstruasi pada seorang wanita yang sebelumnya telah mengalami menstruasi sangat mendukung tanda kehamilan. Oleh karena itu wanita harus mengetahui hari pertama haid yang terakhir (HPHT ) untuk dapat menetukan umur kehamilan dan tanggal tafsiran persalinan (HTP).(Wiknjosastro, 2006 ). Cara menentukan taksiran persalinan yaitu dengan menggunakan rumus naeggle yaitu hari pertama haid terakhir + 7 hari – 3 bulan + 1 tahun = tangggal persalinan. Rumus ini bisa dipakai hanya kalau haid ibu teraturr. Rumus ini tdak bisa digunakan kalau :
o Ibu mempunyai riwayat haid yang tidak teratur atau tidak haid
o Ibu menyusui yang biasanya tidak menstruasi dalam masa laktasi
o Ibu hamil setelah berenti mengkonsumsi pil KB dan belum haid lagi.
Kalau salah satu diatas terjadi, perkirakan tanggal persalinan dilakukan secara klinis (misalnya : dengan melihat besarnya uterus) atau menggunakan ultrasound (pusdiknakes, 2001)
b) Nausea (enek ) dan emesis (muntah)
Sering terjadi pada pagi hari , tetapi tidak selalu. Keadaan ini lazim disebut “ morning sickness ”
c) Ngidam
Ibu hamil sering menginginkan makan- makanan dan minum tertentu, terutama pada bulan- bulan pertama kehamilannya
d) Sering kencing
Biasanya terjadi pada triwulan pertama yang disebabkan oleh penekanan kandung kencing oleh pembesaran uterus. Gejala ini akan berkurang sampai hilang pada triwulan kedua dan muncul kembali pada akhir kehamilan yang disebabkan oleh penekanan kandung kencing oleh penurunan bagian terndah janin (bokong atau kepala )
e) Konstipasi atau obstipasi
Ini disebabkan karena menurunnya tonus otot khusus oleh pengaruh hormone steroid
f) Sinkope / pingsan
Terjadi karena penigkatan jumlah volume darah pencairan darah yang disebut hidremia.
g) Payudara menjadi tegang dan membesar
Payudara akan membesar dan tegang akibat pengaruh hormone Somatomammotropin, estrogen, dan progesteron. Estrogen menimbulkan hipertrofi system saluran sedangkan progesteron menambah sel-sel asinus dan menimbulkan perubahan- perubahan dalam se-sel, sehingga terjadi pembuatan kasein, laktobumin, dan laktoglobulin, dimana tujuannya adalah untuk mempersipakan mamma untuk laktasi.

h) Pigmentasi kulit
Terjadi penumpukan melanin pada kulit dibagian tubuh tertentu terutama dibagian pipi dan dahi yang disebut dengan cloasma gravidarum
i) Epulis
Sering terjadi pada triwulan pertama yang disertai dengan pembengkakan dan perdarahan gusi. Pada keadaan wanita hamil yang kekurangan vitamin C juga dapat terjadi perdarahan pada gusi.
j) Varises
Sebagai pengaruh hormone pelebaran pembuluh darah juga sering terjadi
k) Rahim membesar, sesuai dengan tuanya kehamilan
Setelah 12 minggu kehamilan, uterus biasnya dapat diraba melalui dinding abdomen, tepat diatas symfisis sebagai sebuah tumor / massa. Kemudian uterus akan bertambah besar seiring dengan tuanya umur kehamilan. Pada dasarnya pembesaran ini dapat disebabkan oleh hipertrofiotot polos uterus, disamping itu serabut-serabut kolagen yang adapun menjadi higroskopik akibat meningkatnya kadar estrogen sehingga uterus menjadi higroskopik akibat meningkatnya kadar estrogen sehingga uterus dapat mengikuti pertumbuhan janin. Bila ada kehamilan ektopik, uterus tetap membesar karena pengaruh hormone tersebut begitu pula endometrium menjadi desidua.
l) Perubahan pada organ pelvic
Terjadinya peningkatan suplay darah ke organ pelvic, dan pengaruh hormon hormon steroid reproduksi menyebabkan adanya perubahan pada organ pelvic, seperti :

i. Tanda Chadwick
Vagina dan vulva mengalami peningkatan pembuluh darah karena pengaruh estrogen sehingga nampak warna kebiru- biruan.
ii. Tanda Piskacek
Pertumbuhan rahim ternyata tidak sama ke semua arah, terjadi pertumbuhan yang cepat didaerah implantasi plasenta, sehingga rahim bentuknya tidak sama.
iii. Kontraksi Braxton Hicks
iv. Perimbangan hormon estrogen dan progesteron mengakibatkan perubahan konsentrasi sehingga progesteron mengalami penurunan dan menimbulkan kontraksi rahim. Kontraksi Baxton Hicks tidak dirasakan sakit dan terjadi bersamaan diseluruh rahim, kontraksi ini akan berkelanjutan menjadi kontraksi untuk persalinan.
v. Tanda Godels
Serviks uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan karena hormon estrogen . jika korpus uteri mengandung lebih banyak jaringan otot, maka serviks uteri lebih banyak mengandung jaringan ikat, hanya 10% jaringan otot. Jaringan ikat pada serviks ini banyak mengandung kolagen. Akibat kadar estrogen meningkat, dan dengan adanya hipervaskularisasi maka konsisten serviks menjadi lunak.
vi. Tanda Hegar
Pada minggu- minggu pertam kehamilan, isthmus uteri mengadakan hipertofi seperti pada korpus uteri. Hipertrofi isthmus pada triwulan pertama membuat isthmus menjadi panjang dan lunak.

vii. Teraba Ballotemen
Jika uterus diketuk, maka akan terjadi pantulan pada tempat implantasinya
viii. Cara khas yang dipakai untuk menentukan adanya Human Chorionic Gonadotropin pada kehamilan muda adalah air kencing pertama pada pagi hari. Dengan tes ini dapat membantu diagnosis kehamilan sedini- dininya
2. Tanda Pasti kehamilan
Tanda pasti kehamilan dapat ditentukan dengan jalan
a) Gerakan janin dalam rahim
i. Terlihat / teraba gerakan janin
ii. Teraba bagian -bagian janin
iii. Gerakan janin dapat dirasakan oleh ibu pada umur kehamilan 18 minggu, pada primigravida dan 16 minggu pada multigravida
b) Denyut Jantung janin
Dapat didengar dengan dopler pada umur kehamilan 12 minggu
c) Pemeriksaan dengan alat canggih : USG (Wiknjosastro, 2002)
e. Klasifikasi Perubahan Fisiologis Pada Ibu Hamil Pada setiap Trimester
1) Trimester 1 ( 0 – 14 minggu )
a) Perdarahan sedikit / spoting sekitar 11 hari setelah konsepsi (perdarahan implantasi )
b) Nyeri dan pembesaran payudara
c) Kelelahan yang sangat
d) Sering kencing karena uterus mulai membesar dan menekan kandung kemih
e) Mual muntah dimulai pada kehamilan 8 minggu dan berakhir pada kehamilan 12 minggu
f) Tanda Hegar dan goodell muncul pada kehamilan 8 minggu
g) Tanda chadwick muncul pada kehamilan 12 minggu
h) Leucorrhoe meningkat akibat pengaruh estrogen
i) Mengalami kenaikan berat badan 1-2 kg selama trimester 1
2) Trimester 2 ( 14 – 28 minggu )
a) Uterus membesar
b) Setelah 16 minggu uterus biasanya berada pada pertengahan antara simfisi dan pusat
c) Sekresi vagina meningkat pada kehamilan 16 minggu
d) Sering kencing berkurang
e) BB meningkat 0,4-0,5 perminggu
f) Umur kehamilan 20 minggu tinggu fundus uteri berada didekat pusat
g) Payudara mulai mengeluarkan kolustrum pada kehamilan 20 minggu
h) Gerakan bayi dirasakan
i) Nampak perubahan kulit : cloasma, areola mammae, linea nigra, dan striae gravidarum.
j) Kram pada kaki dan konstipasi mungkin dialami
k) Pernafasan torak mengganti pernafasan abdominal
3) Trimester 3 ( 28 – 40 minggu )
a) Umur kehamilan 28 minggu ini tinggi fundus uteri setinggi antara pusat dan prosesus xipoid
b) Umur kehamilan 32 – 36 mnggu tinggi xipoid setinggi xipoid
Payudara penuh dan nyeri tekan
c) Sering kencing karena kepala mulai turun ke rongga panggul dan menekan kandung kemih
d) Sakit pinggang dan sering kencing semakin meningkat
e) Susah tidur karena kaki bengkak mungkin dialami
f) Mungkin mengalami dsypnea (sesak)
g) Terjadi peningkatan braxton



f. Perkembangan Bentuk Tubuh Janin

Gambar Keterangan


JANIN PADA BULAN KE-3 Pada akhir bulan ketiga, panjang tubuh janin mencapai kira-kira 3 inci (7,62 cm) dan berat badan kira-kira 1ons. Lengan, hasta dan jari-jarinya, serta kedua kaki dan jemarinya sudah ada, sedangkan kuku mulai terbentuk. Demikian pula bagian luar telinga sudah ada pada fase ini. Pangkal gigi pun mulai terbentuk pada tulang rahang yang kecil, dan organ-organ sex yang bagian dalam sudah mulai tumbuh.





JANIN PADA BULAN KE-4 Pada fase ini, detak jantung janin sudah dapat terdengar dengan menggunakan alat khusus (dopller). Kepala yang bersambung dengan bagian tubuh lainnya menjadi bertambah besar pada bulan keempat, dan panjang janin akan segera bertambah.
Pada akhir bulan keempat, panjang tubuh janin akan mencapai kira-kira 7 inci 917,78 cm) dan berat badannya mencapai 4 ons. Ia sudah memiliki rambut, alis dan bulu mata, serta mulai mengisap ibu jari tangannya.


JANIN PADA BULAN KE-5 Sepanjang bulan kelima, berat badan janin berkisar pada 1/2 hingga 1 pon (0,24 hingga 0,45 kg) dan panjang tubuhnya antara 10 hingga 12 inci (25,4 hingga 30,5 cm). Otot-ototnya sudah mulai berfungsi, sehingga ia senantiasa bergerak. Biasanya pada bulan kelima ini gerakan janin jelas dapat dirasakan oleh ibunya.


JANIN PADA BULAN KE-6 Panjang tubuh janin berkisar antara 11 hingga 14 inci (27 hingga 35,5 cm) dan berat badannya antara 1,5 hingga 2 pon (0,67 hingga 0,9). Kulitnya mengerut dan berwarna kemerahan, serta dilapisi sejenis pelindung yang disebut Vernix Caseosa.



JANIN PADA BULAN KE-7 Selama bulan ini janian terus tumbuh dan bergerak.Apabila pada bulan ini janin lahir maka masih dapat hidup, akaN tetapi harus dibantu dengan alat-alat pembantu dan dampak lain dari kelairan janin pada bulan ini adalah keadaanya masih lemah dan bayi BBLR (Berat badan bayi lahir rendah), sehingga harus di hangatkan kedalam incubator agar suhu badan bayi bias mencapai suhu yang normal.

JANIN PADA BULAN KE-8 Pada bulan ini janian sudah menjadi lebih panjang dan lebih gemuk keadaannya. Panjang tubuhnya mencapai 18 inci (45,7 sampai 5 pon atau 2,27 kg). Apabila janin lahir pada fase ini, peluang untuk hidup lebih besar, karena pertumbuhanya relative sempurna.


JANIN PADA BULAN KE-9 Sepanjang bulan ini janin akan terus tumbuh dan pada akhir bulan ini berat badan janin umumnya berkisar antara 7 hingga 7,5 pon (3,18 hingga 3,40 kg) dan panjang tubuhnya sekitar 20 inci 50 cm. Kulitnya masih dilapisi cairan pelindung (liquor Amnion). Posisi janin berubah sebagai persiapan untuk lahir dan mulai turun kebawah dengan kepala berada pada bagian bawah dan janin sudah siap untuk dilahirkan.


g. Pertambahan berat badan selama hamil :
1) Pertambahan berat total selama kehamilan pada primigravida sehat yang makan tanpa batasan adalah sekitar 12,5 kg. Dengan distribusi pertambahan berat badan sebagai berikut :
- Payudara : 0,5 kg
- Fat/lemak : 3,5 kg
- Plasenta : 0,6 kg
- Fetus : 3,4 kg
- Cairan ketuban (amniotic fluid) : 0,6 kg)
- Pembesaran uterus : 0,9 kg
- Penambahan darah : 1,5 kg
- Cairan ekstraseluler : 1,5 kg
Total : 12,5 kg
(Cunningham, 2005)
2) Kenaikan berat badan wanita hamil rata – rata antara 6,5 kg sampai 16 kg. Bila berat badan naik lebih dari semestinya anjurkan untuk mengurangi makanan yang mengandung karbohidrat. Lemak jangan dikurangi, terlebih – lebih sayur mayur dan buah-buahan. (Wiknjosastro, 2005)
3) Kenaikan BB per Trimester : (Manuaba, 1998)
Triwulan pertama 1.000 – 1.500 gr
Triwulan kedua 4.500 gr
Triwulan ketiga 5.000 – 5.500 gr
10.0 – 12.000 gr
h. Kebutuhan gizi ibu hamil dalam ukuran rumah tangga
Bahan Maka
nan Ukuran
Rumah
Tangga Tidak
Hamil Ibu hamil
TW
I TW
II TW
III
Nasi
Ikan
Tempe
Sayuran
Buah
Gula
Susu
Air
Minyak Piring
Potong
Potong
Mangkuk
Potong
Sdk mkn
Gelas
Gelas
Sdk mkn 3 ½
1 ½
3
1 ½
2
5
1
4
4 3 ½
1 ½
3
1 ½
2
5
1
4
4 4
2
4
3
2
5
1
6
6 3
3
5
5
2
5
1
6
6
(Widya Karya Pangan Dan Gizi 1998)
Kecukupan gizi yang dianjurkan untuk ibu hamil sesuai dengan Widya Karya Pangan Dan Gizi Ibu Hamil adalah:
- Kalori : 2185 kal
- Protein : 56 gram
- Kalsium : 900 mg
- Fosfor : 650 mg
- Besi (Fe) : 46 µg
- Iodium : 175 mg
- Magnesium : 950 mg
- Seng : 20 mg
- Vitamin A : 750 RE
- Vitamin B : 400-600 IU
- Vitamin C : 60 mg
- Vitamin B12 : 1,3 mg
- Asam Folik : 300 µg
- Casein : 10,2 mg
- Riboflavin : 2,3 mg
- Piridoksin : 2,6




Contoh Menu Sehari Serta nilai Gizi yang dikandungnya Untuk Kehamilan Trimester III

Makanan
Bahan Berat URT Kalori Protein Lemak HA

Sarapan Pagi
Nasi
Telur dadar

The manis


Beras
Telur ayam
Minyak
The dan gula

50
50
10
10

1 gls
1 btr
1 sdm
1 sdm

180
81
87
36,4

3,4
6,4
0,1
0,05

0,35
6
9,8
-

39,4
0,35
-
9,4

Jam 10.00 Pagi
Susu sapi

Biskuit


Susu
Gula
Biskuit

10
10
25

2 sdm
1 sdm
2,5 buah

6,1
36,4
114,5

6,32
-
1,725

0,35
-
36

0,45
9,4
18,77

Makan Siang
Nasi
Empal daging

Tempe bacem
Sayur sop


Pepaya


Beras
Daging sapi
Minyak
Tempe
Wortel,
Kentang, Buncis/kol
Pepaya

100
50
10
50
10
10
10
100

2 gls
1 ktk korek
1 sdm
1 ktk korek
1 ptg bsr
1 buah bsr
1 genggam
1 ptg bsr

360
103,5
87
74,5
2,4
4,2
3,5
46

6.8
9,4
0,1
9,1
0,14
0,12
0,24
0,5


0,7
7
9,8
2
0,02
0,03
0,02
-

78,9
-
-
6,3
0,53
0,93
0,7
12,2


Jam 16.00
The manis
Jagung rebus

The dan gula
Jagung muda

10
50

1 sdm
1 buah

36,4
64,5

-
2,5

-
0,65

9,4
15,15

Makan Malam
Nasi
Daging ayam

Telur ceplok

Sayur urap


Pisang

Beras
Daging ayam
Minyak
Telur ayam
Minyak
Kacang panjang
Toge
Kelapa
Pisang

100
50
10
50
10
50
25
15
30

2 gls
1 paha
1 sdm
1 btr
1 sdm
1 genggam
1 genggam
1 genggam
1 buah

360
151
87
81
87
22
5,6
17
40

6,8
9,1
0,1
6,4
0,1
1,35
0,5
0,2
0,6

0,7
12,5
9,8
6
9,8
0,15
0,05
0,2
0,1


78,9
-
-
0,35
-
3,9
1,2
3,5
12,5

Jam 21.00
Singkong rebus
Air Putih


Singkong
Air putih

50
200

1 ptg sdg
1 gelas

73
-

0,6
-

0.15
-

17
-

J U M L A H
2247,30
77
79,17
319,36

i. Perubahan Anatomi & Adaptasi Fisiologi Pada Bumil Trimester I, II, III
A. Perubahan Sistem Reproduksi
• Uterus
Tumbuh membesar primer maupun sekunder akibat pertumbuhan isi konsepsi intrauterin. Estrogen menyebabkan hiperplasi jaringan progesteron berperan untuk elcstisitas / kelunturan uterus
• Istmus Uteri
- Batas anatomik menjadi sulit ditentukan
- Pada kehamilan trimester I mernanjang dan lebih kuat
- pada kehamilan 16 minggu menjadi satu bagian dengan korpus
- Pada kehamilan akhir di atas 32 rninggu menjadi segmen bawah uterus
- Vaskulanisasi sedikit
- Lapisan rnuskular tipis
- Mudah ruptur
- Kontraksi minimal, berbahaya jika lemah, dapat ruptur
- Mengancarn nyawa janin dan nyawa ibu.
-
• Serviks Uteri
Mengalami hipervaskularisasi akibat stimulasi estrogen dan perlukaan akibat progesteron (tanda hegar) warna menjadi livide / kebiruan.
• Vagina / Vulva
Terjadi hipervaskularisasi akibat pengaruh estrogen dari progesteron,warna merah kebiruan (tanda chcidwik).
• Ovarium
Sejak kehamilan 16 minggu, ovarium diambil alih oleh plasenta, terutama fungsi produksi progesteron dart estrogen.
• Payudara
1. Akibat pengaruh estrogen terjadi hiperplasia sistem duktus dan jaringan interstisial payudara
2. Hormon laktogenik plasenta (somatomammotropin) rnenyebabkan hipertropi dan pertambahan sel-sel dan asinus payudara, serta rneningkatkan produksi zat zat kasein, laktoalbumin, laktogIobulin, sel-sel lemak,kolostrum
3. Mammae membesar dan tegang, terjadi hiperpigmentasi kulit serta hipertropi kelenjar rnontgomery, terutama daerah areola dan papilla akibat pengaruh melanofer.
4. Putting susu membesar dan menonjol
B. Sistem Endokrin
Kelenjar dari sistem endokrin menghasilkun bahan-bahan kimia yang mempengaruhi seluruh tubuh. Selama masa kehamilan, banyak perubahan yang terjadi pada kelenjar ini
• Ovarium & Plasenta
1. Ovarium merupakan sumber estrogen dan progesteron pada wanita tidak hamil
2. pasang surutnya aliran hormon tersebut selama menstruasi
3. Poda saat konsepsi, perubahan dramatis terjadi
4. Korpus luteum tempat ovum berasal mulai menghasilkan estrogen dan progesteron
5. Segera setelah plasenta terbentuk dgn baik, ia menjadi sumber utama kedua hormon tersebut
6. Plasenta juga membentuk steroid dan tiga jenis hormon lainnya: human chorionic gonadotropin (hGC),human placenta lactogen (hPL), Juga disebut human chorionic somatomammotropin (hCS),dan human chorionic thyrotropin (hCT)
• Kelenjar Tiroid
Selama masa kehamiln, basal metabolic rate (BMR) meningkat hampir 20% dan kelenjar tiroid membesar, tetapi jumlah hormon yang dihasiikan tetap sama (tiroksin). Ukurannya meningkat karena pertumbuhan sel-sel acinur, dan meningkatnya metabolic rate disebabkan karena oksigen yg digunakan Iebih banyak
• Kelenjar Paratiroid
Kelenjar paratiroid ukurannya meningkat selama masa kehamilan, terutama selama minggu ke-15 sampai ke-30 ketika kebutuhan kalsium janin lebih besar. Hormon paratiroid penting untuk mempertahankan kecukupan kalsium dalam darah, tanpa hormon trseubt metabolisme tulang dan otot terganggu.
• Pankreas
Insulin dihasilkan oleh sekelompok sel-sel kecil yg disebut pulau Iangerhans,yang terjadi di seluruh jaringan pankreas. selama masa kehamilan sel-sel ini turnbuh dan menghasilkan lebih banyak insulin untuk memenuhi kebutuhan yg meningkat. Walaupurn demikian, kriteria keterbatasan penyimpanan glikogen, wanita sehat yang hamil kurang mampu mengatasi jumlah gula yang lebih banyak, sehingga beberapa dari mereka mengeluarkannya ke dalam urin. Bagi ibu yang diabetes, kehamilan merupakan hal yang riskan membutuhkan pengawasan medis yang berkelanjutan.
• Kelenjor Pituitari
Lobus anterior dari kelenjar pituitari mengalami sedikit pembesaran selama kehamilian dan terus menghasilkan semua hormon tropik, tetapi dgn jumlah yang sedikit berbeda. Follicle-stimulating hormone (FSH) ditekan oieh chorionic gonadotropin (hCG) yg dihasilkan dalam plasenta.
Hormon pertumbuhan berkurang & hormon melanotropik meningkat, menyebabkan peningkatan pigmentasi puting dan abdomen.
Pembentukon prolaktin meningkat dan berlanjut setelah persalinan selama rnenyusui.

• Kelenjar Adrenal
Ukuran kelenjar adrenal meningkat selama kehamilan, terutama bagian kortikan yang membentuk kortin. Jumlah ion natrium dan kalium dalam aliran darah diatur oleh kortin.
Bagain medula dari kelenjar adrenal mensekresi epinephrine, horrnon yg sangat penting. Kehamilan tidak rnengubah ukuran atau fungsi bagian rnedula.
C. Sistem Perkemihan / Traktus Urinarius
1. Ureter membesar
2. tonus otot- otot saluran kemih menurun akibat pengaruh estrogen dan progsteron
3. Kencing Iebih sering (poliuria)
4. Laju filtrasi meningkat 6O% - 15O%
5. dinding saluran kemih dapat tertekan oleh pembesaran uterus menyebabkan hidroureter & mungkin hidronefrosis sementara.
6. Kadar kreatinin, urea dan asam urat dalam darah menurun namun hal in dianggap normal
D. Sistem Pencernaan/Traktus digestivus
Karena pengaruh esterogen, pristaltik usus menjadi menurun sehingga terjadi komplikasi serta peningkatan pengeluaran asam lambung yang dapat menyebabkan:
1. Pengeluaran air liur berlebihan (hipersalivasi)
2. daerah lambung terasa panas
3. Terjadi mual dan sakit/pusing kepala terutama pagi hari, yang disebut morning sickness.
4. Muntah, yang terjadi disebut emisis gravidarum
5. Muntah berlebihan sehingga menggangu kehidupan sehari-hari, disebut hiperemisis gravidarum
6. Progesteron menimbulkan gerak usus makin berkurang dan dapat menyebabkan obstipasi.
E. Sistem Muskuloskeletal
1. Adaptasi sistem muskuloskeletal ibu yang terjadi selama masa hamil berlangsung secara terbalik pada masa pasca partum
2. Adaptasi ini mencakup ha-hal yang membantu relaksasi & hipermobilitas sendi dan perubahan pusat berat ibu akibat pembesaran rahim
F. Sistem Kardiovaskuler / Sirkulasi
Perubahan fisiologi pada kehamilan normal, yg terutama adalah perubahan hemodinamik maternal meliputi:
1. Retensi cairan, bertambahnya beban volume dan curah jantung
2. Anemia relatif
3. Akibat pengaruh hormon, tahanan perifer vaskuler menurun
4. Tekanan darah arterial menurun
5. Curah jantung bertambah 30-50 %, maksimal akhir trimester I menetap sampai akhir kehamilan
6. Volume darah maternal keseluruhan bertambah sampai 50 %, Volume plasma bertambah lebih cepat pada awal kehamilan, kemudian bertambah secara perlahan sampal akhir kehamilan.
G. Sistem Integumen
• Payudara
1. Salah satu petunjuk pada wanita yang menandakan bahwa ía hamil adalah rasa semutan nyeri tekan pada payudarayang secara bertahap mengalami perbesaran karena peningkatatan pertumbuhan jaringan alveolar dan keras dan suplai darah.
2. Puting susu menjadi lebih menonjol dan keras dan pada awal kehamilan keluarcairan jernih colostrum
3. Area berpigmen di sekitar puting, areola, tumbuh Iebih gelap,dan kelenjar-kelenjar montgomery menonjol keluar.
4. bila payudara tidak disokong dgn tepat selama kehamilan berat yang meningkat akan menyebabkan rasa tidak nyaman.
• Kulit
1. Striae Gravidarum
Tanda regangan yg dibentuk disebut striae gravidarum terlihat pada abdomen dan bokona terjadi padc 50 % wanita hamil dan menghilang menjadi bayangan yang Iebih terang setelah melahirkan. Wanita mungkin mengalami pruritas (raso gatal) sebagai akibat regangan tersebut. Penyembuhan sementara dapat dicapai dengan memakai Iosion yang agak hangat.
j. Perubahan dan Adaptasi Psikologis dalam Masa Kehamilan
Kehamilan merupakan suatu peristiwa yang penting dalam kehidupan seorang wanita dan keluarganya. Kehamilan adalah saat- saat krisis, saat terjadinya gangguan, perubahan identitas dan peran bagi setiap orang: ibu bapak dan anggota keluarga.
• Perubahan Psikologis Pada Kehamilan Trimester I
1. Trimester ini sering dirujuk kepada masa penentuan atau period penyesuaian terhadap kenyataan bahwa wanita tersebut hamil
2. Trimester juga sering merupakan masa kekhawatiran dan penantian kehamilan menjadi aman
3. Terjadi fluktuasi lebar aspek emosional sehingga berisiko tinggi untuk terjadi pertengkaran atau rasa tidak nyaman, serba salah, perasaan campur aduk (perasaan bahagia, jengkel, dan tidak nyaman)
4. Sebagian besar (80%) ibu merasakan kekecewaan, penolakan, kecemasan depresi dan kesedihan
5. Pada awal kehamilannya, ibu berharap untuk tidak hamil membenci kenyataan terhadap kehamilannya
6. Ada perasaan cemas karena akan punya tanggung jawab sebagai ibu
7. Perasaan bahagia atau suka cita bagi bu yang mengharapkan kehamilan
8. Menginginkan perhatian yang Iebih, kebutuhan kasih sayang yang besar serta cinta kasih tanpa seks
9. Walaupun pada beberapa wanita mengalami gairah seks yang lebih tinggi, kebanyakan mereka mengalami penurunan libido selama periode ini
10. Terbuka atau diam- diam bahkan cenderung menyembunyikan perasaan negatif
11. Menerima atau rnenolak perubahan fisik
12. Perasaan ambivalensi berakhir clengan sendirinya ketika ibu muai menerima kehamilannya
• Perubahan Psikologi Pada Bumil Trimester II
1. Trimester II sering disebut sebagai periode pancaran kesehatan disebabkan karena selama trimester ini wanita umumnya merasa baik dan terbebas dari ketidaknyamanan kehamilan
2. Tubuh wanita sudah terbiasa dengan ‘tingkat hormon yang tinggi, morning sickness telah hilang, Ia telah menerima kehamilannya dan Ia menggunakan pikiran dan energi lebih konstruktip
3. Janin masih tetap kecil dan belum menyebabkan ketidaknyamanan dengan ukurannya
4. Kecemasan dan ketegangan semakin meningkat oleh karena perubahan postur tubuh atau terjadi gangguan body image
5. Merasa tidak feminin, jelek, berantakan. dan canggung menyebabkan perasaan takut perhatian suami berpaling atau tidak menyenangi kondisinya
6. 6-8 minggu menjelang persalinan perasaan takut semakin meningkat, merasa cemas terhadap kondisi bayi dan dirinya serta proses persalinannya
7. Trimester ini dibagi menjadi dua fase
 Fase quickning:
1. Ibu merasakan gerakan bayinya untuk pertama kalinya
2. mengembangkan identitas keibuannya
3. Proses persiapan untuk menjadi seorang ibu
4. Lebih banyak menganalisa peran ibunya dan menuntut kasih sayang dan ibunya
 fase pasca quickning
1. Perubahan kontak sosial / fokus pada kehamilannya / kesejahteraan bayinya.
2. Meningkatnya kewaspadaan ibu mengenai ancaman terhadap bayinya.
3. Lebih banyak menuntut kasih sayang dan pasangannya
• Perubahan Psikologi Bumil Pada Trimester III
1. Trimester III sering kali disebut periode menunggu atau penantian penuh kewaspadaan sebab pada saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya.
2. Trimester III adalah waktu untuk mempersiapkan kelahiran dan kedudukan sebagai orang tua seperti terpusatnya perhatian pada kehadiran bayinya.
k. Hal-Hal yang perlu dilakukan ibu selama hamil :
1. Periksa hamil secepatnya dan sering mungkin sesuai anjuran petugas (Agar ibu, suami dan keluarga dapat mengetahui secepatnya jika ada masalah yang timbul pada kehamilan)
2. Timbang berat badan setiap kali periksa hamil (Berat badan bertambah sesuai dengan pertumbuhan bayi, pertambahan berat badan normal selama kehamilan sekitar 6,5-16,5)
3. Minum 1 tablet tambah darah setiap hari selama hamil (Tablet tambah darah mencegah ibu kurang darah, minum tablet tambah darah tidak membahayakan janin)
4. Minta imunisasi Tetanus Toksoid kepada petugas kesehatan (Imunisasi Tetanus Toksoid untuk mencegah tetanus pada bayi baru lahir)
5. Minta nasehat pada petugas kesehatan tentang makanan bergizi selama hamil (makan-makanan yang bergizi selama hamil membuat ibu dan bayi sehat).
6. Sering mengajak bicara bayi sambil mengelus-elus perut setelah kandungan berumur 4 bulan.

l. Cara-Cara Menjaga Kesehatan Ibu
1. Mandi pakai sabun setiap hari,pagi dan sore. Gosok gigi 2 kali sehari setelah makan pagi da sebelum tidur.
2. Istrahat berbaring sedikitnya 1 jam pada siang hari dan kurangi pekerjaan berat. (istrahat yang cukup akan memulihkan tenaga ibu).
3. Boleh melakukan hubungan suami – istri tetapi harus aman yaitu memakai kondom, hal ini dilakukan agar tidak terjadi kontraksi pada uterus disebabakan oleh pengeluaran sperma yang dapat mengakibatkan keguguran ini dianjurkan untuk kehamilan trimester 1.
4. Jangan merokok, memakai narkoba, minim jamu atau minum minuman keras hal ini dapat mengganggu pertumbuhan bayi dalam kandungan.
5. Di daerah malaria sebaiknya ibu tidur memakai kelambu
m. Makanan Yang Baik Selama Hamil
1. Makan-makanan yang bergizi sesuai dengan anjuran petugas kesehatan.
2. Makan satu piring lebih banyak dari sebelum hamil
3. Untuk menambah tenaga makan-makanan selingan, pagi, dan sore hari seperti kolak, bubur kacang ijo, kue-kue dll.
4. Tidak ada pantangan bagi ibu selama hamil

n. Tanda-Tanda Bahaya Pada Ibu Hamil
1. Pendarahan pada hamil mudah dapat menyebabakan keguguran tetapi apabila perdarahan pada hamil tua dapat membahayakan keselamatan ibu dan bayi dalam kandungan.
2. Bengkak di kaki, tangan dan wajah atau sakit kepala kadangkala disertai kejang.
3. Demam tinggi biasanya karena infeksi atau malaria. Demam tinggi bisa membahayakan keselamatan jiwa ibu, menyebabkan keguguran atau kelahiran kurang bulan.
4. Keluar air ketuban sebelum waktunya, merupakan tanda adanya gangguan pada kehamilan dan dapat membahayakan bayi dalam kandungan.
5. Bayi dalam kandungan gerakannya berkurang atau tidak bergerak, keadaan ini merupakan tanda bahaya janin
6. Ibu muntah terus dan tidak mau makan, keadaan ini dapat membahayakan kesehatan ibu
o. Persiapan Keluarga Menghadapi Persalinan
1. Sejak awal, ibu hamil, suami harus dapat menentukan rencana persalinan ini harus di tolong bidan atau dokter (rencanakan bersalin di polindes,puskesmas,rumah bersalin,rumah sakit atau rumah bidan )
2. Suami atau keluarga perlu menabung untuk biaya persalinan
3. Siapkan donor darah, jika sewaktu-waktu diperlukan ibu
4. Ibu dan suami menanyakan kepada bidan / dokter kapan perkiraan tanggal persalinan.
5. Suami dan masyarakat menyiapkan kendaraan jika sewaktu-waktu ibu dan bayi perlu segera ke Rumah sakit


B. ANTENATAL CARE
1. Pengertian Antenal Care
Antenatal care merupakan pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim
2. Tujuan asuhan antenatal
a. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbang bayi
b. Meningkatan dan memperthankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu
c. Deteksi dini adanya ketidaknormalan
d. Mempersipakan persalinan cukup bulan dan selamat baik ibu maupun bayinya
e. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kehadiran bayinya.
3. Jadwal kunjungan pemeriksaan kehamilan
Pada setiap kali kunjungan antenatal tersebut, perlu didapatkan informasi yang sangat penting..Table dibawah ini garis besarnya.

Kunjungan Waktu Informasi penting
Trimester 1 Sebelum minggu ke- 14 o Menjalani hubungan saling percaya
o Mendeteksi masalah dan menanginya
o Melakukan tindakan pencegahan seperti tetanus neonaturum, anemia kekurangan zat besi
o Memulai persipan kelahiran bayi dan kesipan untuk menghadapi komplikasi
o Mendorong perilaku yang sehat (gizi, latihan dan kebersihan, istirahat, hygine dsb)
Trimester II Sebelum minggu ke 28 o Sama seperti diatas
o Ditambah kewaspadaan khusus mengenai pre eklampsi (tanya ibu tentang gejala-gejal pre-eklampsia, pantau tekanan darah, evaluasi edema, periksa untuk mengetahui proteinuria)
Trimester III Antara 28 - 36 o Sama seperti diatas
o Ditambah palpasi abdominal untuk mengetahui apakah ada kehamilan ganda
Setelah 36 minggu o Sama seperti diatas
o Ditambah deteksi letak bayi yang tidak normal, atau kondisi lain yang memerlukan kelahiran dirumah sakit
4. Prosedur Diagnostik
Prosedur Diagnostik dilakukan meliputi :
1) Anamnesa
a) Identititas Ibu
b) Riwayat Kehamilan sekarang
• HPHT,HTP
• Gerakan janin (kapan mulai dirasakan dan apakah ada perubahan yang terjadi)
• Masalah atau tanda – tanda bahaya
• Keluhan – keluhan lazim pada kehamilan
• Penggunaan obat – obatan
• Kehawatiran – kehawatiran yang dirasakan
c) Riwayat Kebidanan
• Berapa kali hamil, anak yang lahir hidup, persalinan aterm, premature, keguguran atau kegagalan kehamilan, persalinan dengan tindakan (VE / FE / SC )
• Riwayat perdarahan pada persalinan kelahiran atau pasca salin terdahulu
• Bayi dengan berat badan : < 2,5 kg atau > 4 kg
• Masalah – masalah lain yang dialami
d) Riwayat Kesehatan termasuk factor herediter : kecelakaan
e) Riwayat Sosial Ekonomi
• Status perkawinan
• Reaksi ibu dan keluarga terhadap kehamilan
• Dukungan keluarga
• Riwayat KB
• Pengambilan keputusan dalam kelurga
• Kebiasaan makan dan gizi yang dikonsumsi
• Kebiasaan hidup sehat
• Beban kerja dan kegiatan sehari – hari
• Tempat melahirkan dan penolong yang diinginkan
2) Pemeriksaan Umum (Keseluruhan)
• Berat badan , tinggi badan dan lila
• Tanda - tanda vital : Tekanan darah, nadi, Suhu, dan pernapasan
3) Pemeriksaan Kebidanan (Luar)
a) Inspeksi
b) Palpasi
a. Leopold I
Tujuan :
• Menentukan tinggi fundus uteri
• Menetukan usia kehamilan
• Menentukan bagian janin yang ada pada fundus uteri
Cara : Petugas menghadap ke muka ibu , uterus dibawa ketengah, tentukan tinggi fundus uteri dan bagian apa yang terdapat didalam fundus
Hasil : Kepala teraba benda bulat dan keras
Bokong teraba tidak bulat dan lunak
Gambar cara melakukan leopold I

b. Leopold II
Tujuan :
• Menetukan batas samping uterus
• Menentukan letak
Cara : uterus didorong ke satu sisi sambil meraba bagian janin yang berada disisi tersebut dengan cara yang sama pada sisi uterus lainnya
Hasil : punggung janin teraba membujuar dari atas kebawah pada letak kepala. Pada letak lintang dapat ditemukan kepala


Gambar cara melakukan Leopold II

c. Leopold III
Tujuan : Menetukan bagian janin yang berada diuterus bagian bawah
Cara : Tangan kanan diletakkan diatas simfisis dengan ibu jari disebelah tangan kanan ibu dengan empat jari lainnnya disebelah tangan ibu sambil meraba bagian bawah tersebut sementara tangan lainnya menahan fundus untuk fiksasi.
Hasil : Teraba kepala / bokong / bagian kecil janin
Gambar cara melakukan Leopold III


d. Leopold IV
Tujuan : menentukan seberapa jauh bagian terendah janin masuk pintu atas panggul
Cara : pemeriksa menghadap ke arah kaki penderita
Hasil : Kedua tangan menekan bagian bawah uterus dari kiri-kanan, jari kearah kaki pasien, untuk konfirmasi bagian terbawah janin dan menentukan apakah bagian tersebut sudah masuk/melewati pintu atas panggul bila bagian terendah sudah masuk PAP maka tangan yang akan melakukan pemeriksaan akan divergen, sedangkan lingkaran terbesarnya belum masuk PAP maka tangan pemeriksa konvergen. (bagian kepala bayi yang sudah masuk PAP dinyatakan dengan satuan x/5).






Gambar cara melakukan Leopold IV


c) Auscultasi
Denyut jantung janin (DJJ) sudah dapat didengar pada umur kehamilan 12 minggu dengan menggunakan Dopler. DJJ dengan menggunakan fetoscope terdengar pada umur kehamilan 20 minggu. (Varney, 2004 )
Cara menghitung Denyut Jantung Janin (Manuaba, 1998. hal :136)
Dihitung pada ( 5 detik pertama + 5 detik ketiga + 5 detik kelima) x 4
Jumlah denyut jantung normal antara 120 - 160/dpm
d) Perkusi
4) Pemeriksaan Kebidanan (Dalam)
a. Inspekulo
b. Bimanual
5) Pemeriksaan Laboratorium
a. Tes kehamilan
b. Darah
Kadar HB 11 gr % dianggap sebagai batas normal terendah dalam masa kehamilan trimester I dan III. Batas normal Hb pada trimester II adalah 10, 5 gr% (PP IBI, 2006)
c. Urine lengkap
6) Pemeriksaan Penunjang.
a) USG
b) CTG
(Pusdiknas , 2003)
5. Kesimpulan Hasil Pemeriksaan Antenatal
Setelah melakukan pemeriksaan dengan seksama, hasil akhir harus dapat menjawab pertanyaan berkaitan dengan keadaan hamil sebagai berikut :
1) Umur ibu ( hanya dicantumkan bila umur ibu kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun )
a. Wanita hamil dibawah usia 20 tahun mempunyai resiko komplikasi kehamilan dan persalinan yang lebih tinggi. Mereka lebih mungkin menderita hipertensi yang diinduksi kehamilan atau anemia dan melahirkan bayi dengan BBLR.
b. Primigravida tua (diatas 35 tahun ) mempunyai resiko lebih tinggi menderita hipertensi essensial, hipertensi yang diinduksi kehamilan diabetes kehamilan dan perdarahan antepartum. Kemungkinanan mendapatkan bayi Down syndrome juga lebih besar serta melahirkan dengan secio caesaria juga lebih besar.
2) Primigravida atau Multigravida
a. Definisi
• Nuligravida : seorang wanita yang belum pernah hamil
• Primigravida : seorang wanita yang hamil pertama kalinya
• Multigravida : seorang wanita yang hamil dua kali atau lebih
b. Cara membedakan antara primigravida dan multigravida

Tabel : perbedaan primigravida dengan multigravida

Primigravida Multigravida
• Payudara tegang

• Putting susu runcing
• Perut tegang, menonjol

• Stirae livide
• Perinium utuh

• Vulva tertutup
• Vagina sempit dan rugae

• Portio runcing, tertutup

• Hamil pertama kali • Payudara lembek dan menggantung
• Putting susu tumpul
• Perut lembek dan menggantung
• Stirae livide dan albican
• Perineum terdapat bekas robekan
• Vulva terbuka
• Vagina longgar dan tanpa rugae
• Portio tumpul dan terbagi dalam bibir depan belakng
• Pernah hamil dan melahirkan bayi genap bulan

Pada multigravida dilakukan pertanyaan tentang persalinannya yang lampau, sebagai gambaran kerjasama antara 3 P, yaitu power( kekuatan his dan mengejan), passenger(besar dan beratnya janin serta plasenta), passage( jalan lahir lunak dan tulang panggul). Bila kehamilan dan persalinan yang lampau dijumpai keadaan :
• Kehamilan dengan komplikasi atau penyakit
• Pernah mengalami keguguran
• Persalinan prematurus
• Kehamilan mati dalam rahim
• Persalinan dengan tindakan operasi
• Persalinan berlangsung lama, melebihi 24 jam
• Kehamilan lewat waktu
Dapat disimpulkan bahwa kehamilan yang sekarang mempunyai resiko yang lebih tinggi.
3) Hamil atau tidak hamil
Untuk dapat menjawab pertanyaan ini perlu ditetapkan tanda – tanda kehamilan, sebagai berikut :
1. Tanda kemungkinan kehamilan
a. Tanda subjektif hamil
1) Terlambat datang bulan
2) Terdapat mual muntah
3) Terasa sesak
4) Terasa gerakan janin dalam perut
5) Sering kencing
b. Tanda objektif hamil
1) Pembesaran dan perubahan konsistensi rahim, dengan memperhatikan tanda piskacek dan tanda hegar
2) Perubahan warna dan konsistensi serviks
3) Kontraksi braxton hicks
4) Terdapat ballotement
5) Teraba bagian janin
6) Terdapat kemungkinan pengeluaran colustrum
7) Terdapat hipepigrmentasi kulit
8) Terdapat warna kebiruan pada vagina / selaput lendir vulva (tanda chadwik)
9) Tes biologis positif
2. Tanda pasti kehamilan
a. Teraba gerakan janin dalam rahim
b. Terdengar denyut jantung janin
c. Pemeriksaan rontgen terdapat kerangka janin
d. Pemeriksaan USG
4) Umur kehamilan
Cara menentukan umur kehamilan (Manuaba, 1998. hal :120 )
a. Mempergunakan rumus naegle
1. Hari + 7, Bulan - 3, Tahun +1
2. Hari + 7, Bulan + 9
b. Perkiraan tinggi fundus uteri
Tabel : umur kehamilan berdasarkan TFU
Umur kehamilan TFU Keterangan
8 mgg Blm teraba Sebesar telur bebek
12 mgg Di atas simfisis Sebesar telur angsa
16 mgg ½ pusat – simfisis Sebesar kepala bayi
20 mgg Di pinggir bawah pusat --
24 mgg 24 minggu tepat di atas pinggir pusat --
28 mgg 3 jr ats pusat / 1/3 pusat – Px --
32 mgg ½ pusat – Px --
36 mgg 1 jr di bwh Px Kepala masih berada di atas pintu panggul.
40 mgg 3 jr bwh Px Fundus uteri turun kembali, karena kepala janin masuk ke rongga panggul.
(Wiknjosastro, 2005 hal. 91)
Dengan USG
Penentuan umur kehamilan dengan menggunakan USG memerlukan ilmu pengetahuan yang lebih mendetail dan hanya bisa dilakukan oleh orang atau ahli yang berkompeten didalam bidangnya

5) Intrauterine atau ekstrauterine
a. Kehamilan diluar cavum uteri (ektopik )sebagian besar tidak dapat berlangsung sampai aterm dan pecah sampai umur hamil muda
b. Kehamilan intrauterine sejak hamil muda dapat dipastikan yaitu perkembangan rahim sesuai dengan tuanya kehamila, janin teraba intrauterine, dan pada palpasi terjadi kontraksi braxton hicks
c. Kehamilan abdominal yang mencapai aterm dapat dipastikan dengan:
1. Gerakan janin terasa nyeri
2. Palpasi janin teraba dibawah kulit abdomen
3. Kontraksi braxton hicks tidak ada
4. Di samping janin teraba uterus yang kosong
5. Pemeriksaan USG didapatkan rahim kosong
6. Percobaan oksitosin 2 unit IV, kantung janin tidak terjadi kontraksi
7. Foto rontgen dengan keras dan sonde ternyata rahim kosong
6) Tunggal atau ganda
Menetapkan kehamilan ganda pada umur kehamilan muda sulit dilakukan, kecuali dengan USG. Dengan anamnesa dapat diduga hamil kembar (ganda ) yaitu :
1. Perut cepat membesar
2. Gejala emesis gravidarum lebih cepat
3. Perut dirasakan lebih berat
4. Gerakan janin lebih banyak
5. Dapat disertai sesak nafas
Pada hamil tua dengan pemeriksaan dijumpai gejala hamil ganda yaitu:
• Perut lebih besar dari tuanya kehamilan
• Teraba tiga bagian besar atau dua bagian besar yang berdampingan
• Teraba banyak bagian kecil
• Sering disertai hidramnion
• Terdengar dua punctum maksimum denyut jantung janin dalam perbedaan sekitar 10 denyutan
• Dengan pemeriksaan USG dapat dipastikan hamil kembar, dimana terdapat dua kepala dan kerangka janin, dan dua denyut jantung janin berdenyut
7) Hidup atau mati
a. Janin hidup
1. TFU sesuai dengan umur kehamilan
2. Palpasi janin dalam rahim jelas
3. Terdengar DJJ
4. Terasa adanya gerkan janin
b. Kematian janin dalam rahim dapat dilakukan pemeriksaan :
1. Kehamilan sangat muda kurang dari 12 minggu
a. pemeriksaan USG
1. bentuk kantong janin tidak normal, keriput
2. air ketuban berkurang
3. tidak terdapat denyut jantung janin
b. tes biologis negative setelah kehamilan mati dalam rahim sekitar 10 hari

2. Kehamilan diatas 16 minggu
a. TFU tidak sesuai dengan umur kehamilan / fundus uteri mengecil
b. Palpasi janin dalam rahim tidak jelas
c. Tidak terdengar denyut jantung janin
d. Tidak terasa gerakan janin
e. Pemeriksaan USG dan foto abdomen :
1. Air ketuban berkurang
2. Tanda spalding positif
3. denyut jantung janin tidak ada
4. kerangka janin sangat melengkung
5. terdapat gelembung gas dalam usus janin

8) Letak anak
Letak janin dapat diketahui dengan :
1. Palpasi abdomen : Leopold I dan III
2. Mendengarkan tempat dimana paling jelas denyut jantung janin terdengar
• Bila DJJ terdengar diatas pusat, maka letak janin adalah letak sungsang
• Bila DJJ terdengar dibawah pusat, maka letak janin adalah letak kepala
3. Pemeriksaan USG
9) Keadaan umum ibu dan janin
1. Pemeriksaan kesehatan umum ibu hamil dilakukan melalui anamnese, pemeriksaan kesehatan umum ibu hamil dilakukan melalui anamnesa, pemeriksaan fisik dan laboraturium dasar.keadaan umum ibu dikatakan baik apabila hasil anannesa pemeriksaan fisik dan laboratorium tidak didapatkan hasil abnormal.
2. Sedangkan keadaan umum janin dikatakan baik apabila gerkan janin dirasakan aktif oleh ibu dan DJJ dalam batas normal.
10) Kesan panggul
Pada dasarnya pemeriksaan panggul tidak perlu dilakukan kecuali jika adanya dugaan sempit panggul atau kelainan panggul, bila:
Pada primigravida, pada kehamilan 36 minggu atau lebih kepala belum masuk PAP
1. Pada primigravida pada kehamilan aterm terdapat kelainan letak
2. Perasat osborn menunjukan hasil positif.
3. Pada mutigravida pada kehamilan dahulu dengan secsio caesaria oleh karena panggul sempit atau bayi besar
Cara menghitung perkiraan berat badan janin (PBBJ )
Dengan menggunakan rumus jhonson :
• Bila bagian terendah janin sudah masuk PAP : (TFU – 11 ) x 155
• Bila bagian terendah janin belum masuk PAP : (TFU – 12 ) x 155

11) Penyulit atau penyerta ( seperti anemia, pre-eklampsia / eklampsia, dan lain-lain )

6. Pelayanan / asuhan standar minimal termasuk “10 T” :
1. Timbang berat badan.
2. Ukur Tinggi badan
3. Ukur Tekanan darah
4. Pemberian imunisasi TT
5. Ukur Tinggi fundus uteri
6. Tes DJJ,
7. Tes Lab
8. Pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama masa kehamilan
9. Temu Wicara
10. Tata laksana kasus

C. MANAJEMAN KEBIDANAN
• Definisi
Manajeman kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang digunakan sebagai metode untuk mengorganisisr pikiran, serta tindakan berdasarkan teori yang ilmiah, penemuan-penemuan, keterampilan dalam rangkaian tahapan untuk mengambil keputusan yang berfokus pada klien.
• Tujuan
Tujuan manajemen kebidanan adalah agar bidan memberikan asuhan kebidanan yang adekuat, komprehensif, dan berstandar pada ibu antenatal dengan memperhatikan riwayat ibu selama hamil ini, kebutuhan dan respon ibu serta mengidentifikasi penyakit-penyakit yang ada dan mengantisipasinya.
• Hasil Yang Diharapkan
Terlaksananya asuhan kebidanan yang bersifat rutin ataupun segera pada saat ibu hamil ( trimester I s/d trimester III ) meliputim pengkajian, mengidentifikasi masalah dan kebutuhan terhadap tindakan segera, melakukan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain serta menyusun rencana asuhan dengan tepat dan rasional berdasarkan keputusan yang dibuat pada langkah-langkah sebelumnya.
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin ( 9 bulan 7 hari) Dibagi dalam triwulan/trimester :
- trimester 1 kehamilan sampai dengan 14 minggu
- trimester 2 kehamilan 14 minggu sampai 28 minggu
- trimester 3 kehamilan 28 minggu sampai 36 minggu dan sesudah 36 minggu.
Kehamilan melibatkan perubahan fisk maupun emosional dari ibu dan perubahan sosial dalam keluarga.

• Pemeriksaan Antenatal
Paling sedikit 4 kali kunjungan
1. Satu kali trimester pertama (1-3 bulan )
2. Satu kali trimester kedua ( 4-6 bulan )
3. Dua kali trimester ketiga ( 7-9 bulan )
• Standar minimal asuhan termasuk ”10T”
1. Timbang berat badan.
2. Ukur Tinggi badan
3. Ukur Tekanan darah
4. Pemberian imunisasi TT
5. Ukur Tinggi fundus uteri
6. Tes DJJ,
7. Tes Lab
8. Pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama masa kehamilan
9. Temu Wicara
10. Tata laksana kasus
• Manajemen Asuhan Kebidanan Terdiri Dari 7 Langkah Yang Berurutan, dimulai dengan pengumpulan data dasar hingga evaluasi:
Langkah tersebut sebagai berikut :
I. Mengumpulkan semua data yang dibutuhkan untuk nilai keadaan pasien secarakeseluruhan. ( Tahap pengumpulan data )
a. Anamnese
1. Biodata, data demografi
2. Riwayat kesehatan termasuk factor geriditer: kecelakaan
3. Riwayat mensturasi
4. Riwayat obstetric dan ginekologi, nifas dan laktasi
5. Biopspritual
6. Pengetahuan pasien

b. Pemeriksaan fisik ( tanda-tanda vita )
c. Pemeriksaan khusus
 Inspeksi
 Palpasi
 Auskultasi
 Perkusi

d. Pemeriksaan penunjang
 Laboratorium : HB dan Golongan Darah
 Diagnostik lain : USG dsb
 Catatan terbaru atau sebelumnya

II. Menginterprestasi data untuk mengidentifikasi diagnosa / masalah Diagnosa kebidanan, yaitu diagnosa yang ditegakkan oleh profesi (bidan) dalam lingkup praktek kebidanan dan memenuhi Standar Nomen Klatur (tata nama )
Standar Nomen Klatur Diagnosa Kebidanan:
• Diakui dan disyahkan oleh profesi
• Berhubungan langsung dengan praktis kebidanan
• Memiliki ciri khas kebidanan
• Didukung oleh Clinicial Judgenment dalam praktek kebidanan
• Dapat diselesaikan dengan pendekatan manajemen kebidanan

III. Mengidentifikasi Diagnosa Atau Masalah Dan Mengantisipasi Penangananya. Diagnosa potensial berdasarkan diagnosa masalah yang sudah teridentifikasi.
Langkah ini sangat penting dalam melakukan asuhan yang aman
Contoh :
Seorang ibu hamil datang ke Puskesmas dengan wajah pucat, keringat dingin, tampak kesakitan, mulas-mulas hilang timbul, cukup bulan.
Bidan harus berfikir ke arah :
• Wanita hamil tersebut inpartu
• Kehamilan cukup bulan
• Anemia
IV. Menetapkan Kebutuhan Terhadap Tindakan Segera,Melakukan Konsultasi, Kolaborasi Dengan Tenaga Kesehatan Lain Berdasarkan Kondisi Klien.
Langkah in sebagai cermin keseimbangan dalam proses manajemen kebidanan
Contoh :
Pada pemeriksaan antenatal ditemukan di kadar Hb 9,4 gr %, hamil 16 minggu, nafsu makan berkurang, dengan data ini kita bisa menentukan perlu tidaknya konsultasi atau kolaborasi dengan dokter atau pelayanan diagnotis ( laboratorium ) Bidan harus mampu menentukan tindakan yang paling tepat dan penting untuk wanita tersebut.
V. Menyusun Rencana Asuhan Yang Menyeluruh
Langkah ini ditentukan oleh hasil kajian pada langkah sebelumnanya. Pada langkah ini jika ada informasi / data yang tidak lengkap bisa dilengkapi. Juga bisa mencerminkan rasional yang benar.
Pengetahuan teori yang salah atau tidak memadai atau suatu data dasar yang tidak lengkap bisa dianggap valid dan akan menghasilkan asuhan pasien yang tidak cukup dan berbahaya.
VI. Pelaksanaan Langsung Asuhan Secara Efisien Dan Aman Langkah ini bisa dilakukan oleh seluruh bidan atau sebagian oleh wanita tersebut. Jika belum ditugaskan oleh orang lain tetap bidan memikul tanggung jawab tentang arah pelaksanaan.
VII. EVALUASI

Mengeveluasikan keefektivan asuhan yang diberikan dengan mengulang kembali penataklasanaan proses untuk aspek-aspek asuhan yang tidak efektif dalam pelaksanaannya.
Di dalam pendokumentasian / catatan asuhan dapat diterapkan dalam bentuk SOAP
S : Data subjektif
Data dari pasien didapat dari anamnese
O : Objektif
Hasil pemeriksaan physik serta pemeriksaan diagnostik dan pendukung lain
A : Analisis dan Interpretasi berdasarkan data yang terkumpul dibuat kesimpulan
 Diagnosa
 Antisipasi diagnosa / masalah potensial
 Perlunya tindakan segera

P : Planning / Perencanaan
Merupakan gambaran pendokumentasian dari tindakan (implementasi) evaluasi rencana di dalamnya termasuk :
 Asuhan mandiri
 Kolaborasi
 Rujukan
 Tes diagnostik / lab
 Konseling
D. Pemeriksaan Tanda-tanda Vital
Pemeriksaan tanda-tanda vital merupakan suatu cara untuk mendeteksi adanya perubahan system tubuh. Tanda vital meliputi suhu tubuh, denyut nadi, frekuensi pernapasan dan tekanan darah. Tanda vital mempunyai nilai yang sangat penting pada fungsi tubuh. Adanya perubahan tanda vital dapat mempengaruhi keadaan dalam tubuh. Semua tanda-tanda vital saling berhubungan dan saling mempengaruhi. Perubahan tanda vital dapat terjadi bila tubuh dalam kondisi aktivitas berat atau dalam keadaan sakit dan perubahan tersebut merupakan indicator adanya gangguan system tubuh.
I. Mengukur Tekanan Darah
 Tujuan Mengukur Tekanan Darah
Menilai adanya kelainan pada gangguan sistem kardiovaskuler.
Tekanan darah adalah daya dorong ke semua arah pada seluruh permukaan yang tertutup pada dinding bagian dalam jantung dan pembuluh darah (Ethel, 2003:238). Aksi pemompaan jantung memberikan tekanan yang mendorong darah melewati pembuluh-pembuluh. Darah mengalir melalui system pembuluh tertutup karena ada perbedaan tekanan atau gradien tekanan antara ventrikel kiri dan atrium kanan.
Mengukur tekanan darah bertujuan untuk menilai sistem kardiovaskuler. Nilai sistole yang tinggi dihubungkan dengan resiko pecahnya pembuluh darah. Nilai diastole yang tinggi dihubungkan dengan resiko gangguan kerja jantung dan otot jantung.


 Tekanana darah normal
Tekanan darah normal untuk orang dewasa yang sehat, sistolik kurang dari 120 mmHg dan diastolik kurang dari 80 mmHg. Hal yang sama diindikasikan sebagai (120 / 80) mmHg. Jika adalah sistolik 120-139 dan diastolik 80-89, kondisi ini dikenal sebagai pra hipertensi dan merupakan indikasi kelainan. Ini adalah semacam peringatan dini hal-hal yang menunjukkan bahwa semakin lepas kendali. Jika beberapa perubahan gaya hidup yang diterapkan, maka ada kemungkinan untuk mengontrol dan membawa lebih dekat ke kisaran tekanan darah normal. Berikut adalah tekanan darah normal pada setiap usia, yaitu:
Umur Tekanan sistolik/diastolik (mmHg)
1 bulan
6 bulan
1 tahun
2 tahun
4 tahun
6 tahun
8 tahun
10 tahun
12 tahun
14 tahun
16 tahun 86/54
90/60
96/65
99/65
99/65
100/60
105/60
110/60
115/60
118/60
120/65

 Pelaksanaan pengukuran Tekanan Darah
a. Persiapan pasien:
Pasien dalam posisi rileks (berbaring / istirahat)
b. Persiapan bidan:
- Mencuci tangan
- Mempersiapkan alat

c. Persiapan alat dan bahan :
1. Sphygmomanometer yang terdiri atas :
• Manometer air raksa + klep penutup dan pembuka.
• Manchet udara sesuai dengan ukuran
• Selang karet.
• Pompa udara dari karet + sekrup pembuka dan penutup.
2. Stetoskop
3. Buku catatan dan alat tulis
1) Cara kerja
Metode auskultasi :
1. Mencuci tangan
2. Menjelaskan mengenai prosedur yang akan dilakukan pada pasien
3. Mengatur posisi pasien
4. Membuka lengan baju pasien
5. Memasang manset pada lengan kanan atas sekitar 3 cm diatas fossa cubiti ( jangan terlalu ketat maupun longgar)
6. Menentukan denyut nadi arteri radialis dekstra
7. Meraba denyut arteri brakhialis dengan ujung-ujung jari.
8. Meletakkan diafragma stetoskop diatas arteri brakhialis
9. Memompa udara kedalam manset sampai denyut nadi arteri radialis tidak teraba, dan tambahkan 20-30 mmHg. (daftar tilik)
10. Membuka katup dengan memutar dengan berlawanan arah jarum jam secara perlahan (udara keluar 2-3 mmHg / detik)
11. Mendengarkan dengan teliti pada angka berapa mulai terdengar bunyi pertama atau tekanan sistole, meneruskan membuka katup sampai suara nadi terdengar lambat dan menghilang atau tekanan distole.
12. Melepaskan manset, memberitahukan pada pasien hasil pengukuran
13. Merapikan alat
14. Mencatat hasil pengukuran
15. Mencuci tangan
Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tekanan darah antara lain:
1. Umur, tekanan darah akan meningkat dengan bertambahnya umur.
2. Waktu pengukuran, bila pagi hari tekanan darah agak menurun, sedangkan bila siang hari dan sore hari sedikit lebih meningkat.
3. Latihan (exercise) dan aktivitas, tekanan darah meningkat selama exercise dan aktivitas.
4. Emosi dan nyeri, emosi tinggi dan rasa nyeri yang tinggi dapat meningkatkan tekanan darah juga bila kantung kemih penuh atau pasien kedinginan, merokok dan posisi kaki silang dapat meningkat darah.
5. Bila dalam posisi berbaring tekanan darah lebih rendah dan duduk.

II. MENGUKUR SUHU TUBUH (AXILA)
Mengukur suhu tubuh bertujuan untuk mengetahui keadaan pasien apakah suhu tubuhnya normal (36° C - 37°C) atau tidak. Pemeriksaan ini dapat dilakukan melalui oral, rektal, dan aksila, digunakan untuk menilai keseimbangan suhu tubuh serta membantu menentukan diagnosis dini suatu penyakit.

” termometer yang digunakan secara oral”


“Termometer yang digunakan secara axila”



Tabel Suhu Tubuh Normal

Umur Suhu (Derajat Selcius)
3 bulan
1 tahun
3 tahun
5 tahun
7 tahun
9 tahun
13 tahun 37,5
37,7
37,2
37,0
36,8
36,7
36,6
Sumber : Joyce engel 1995

Kisaran suhu normal menurut tempat pengambilannya:
- Mulut / oral : 35,80C – 37,30C
- Ketiak / axilla : 35,80C – 37,30C
- Rectal : 36,10C-37,80C
a. Peralatan dan Bahan.
Baki berisi:
1. Thermometer
2. Botol larutan sabun
3. Botol air bersih
4. Kassa, tissue
5. Sarung tangan
6. Baskom larutan klorin 0,5%
7. Buku catatan suhu.
b. Prosedur Pelaksanaan
- Memberitahukan dan menjelaskan pada pasien tindakan yang akan
dilakukan.
- Menyiapkan alat dan bahan, susun secara beraturan.
- Mencucui tangan dengan sabun dan air yang mengalir, dan
mengeringkan dengan handuk bersih.
- Memakai sarung tangan (bila perlu).
- Mengatur posisi pasien senyaman mungkin.
- Membuka lengan baju pasien.
- Mengeringkan ketiak pasien bila basah oleh keringat dengan baju pasien atau kasa.
- Mengecek kembali thermometer dalam posisi angka dibawah35°C.
- Memasang ujung thermometer ditengah-tengah ketiak dan
menganjurkan pasien menjepit dengan lengannya dengan
melipatkan lengan pasien kedadanya.
- Mengangkat thermometer setelah kira-kira 5-10 menit.
- Membaca dengan teliti angka pada skala thermometer kemudian
mencatatnya
- Mendisinfeksi thermometer dengan larutan klorin 0,5 % selama 10
menit.
- Memcuci thermometer dengan larutan sabun.
- Membilas thermometer dengan air bersih.
- Mengeringkan thermometer dengan kasa
- Menurunkan air raksa dan menempatkan thermometer ketempat semula.
- Menjelaskan pada pasien basil pemeriksaan.
- Merapikan pasien.
- Melepas sarung tangan sebelumnya cuci tangan dalam laruran
klorin dan merendam sarung tangan kedalam laratan klorin 0,5%
selama 10 menit.
- Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir dan mengeringkan
dengan handuk bersih.
- Melakukan dokumentasi tindakan yang dilakukan.
A. MENGHITUNG DENYUT NADI
Nilai denyut nadi digunakan untuk menilai sistem kardiovaskuler. Nadi dihitung selama 1 menit penuh, adalah kebiasaan yang harus ditinggalkan bahwa menghitung nadi setengah menit kali 2 atau seperempat menit kali 4. Tempat palpasi denyut nadi adalah : arteri radiaiis pada pergelangan tangan, arteri brachialis pada siku bagian dalam arteri feraoralis, arteri poplitea, arteri dorsalis pedis, arteri carotis dan arteri temporalis.
Tiga komponen yang harus dilaporkan pada pemeriksaan nadi adalah: frekuensinya, teratur tidaknya. Frekuensi nadi adalah jumlah denyut nadi selama satu menit. frekuensi nadi yang normal untuk orang dewasa adalah antara 60-100 kali permenit. Pada anak-anak dan wanita frekuensi nadi sedikit lebih cepat 120-160 x/menit. Demikian juga halnya pada waktu berdiri, sedang makan, mengeluarkan tenaga atau waktu emosi. Frekuensi nadi yang dianggap abnormal adalah lebih dari 100 atau kurang dari 60.

Tabel Frekuensi Nadi

Umur Frekuensi Nadi Rata-rata
Lahir
1 bulan
1-6 bulan
6-12 bulan
1-2 tahun
2-4 tahun
6-10 tahun
10-14 tahun
14-18 tahun 140
130
130
115
110
105
95
85
82

a. Peralatan
1. Arloji
2. Buku catatan
b. Prosedur Pelaksanaan
- Memberitahu dan menjelaskan pada ibu tindakan yang akan dilakukan
- Menyiapkan alat (jam, alat tulis)
- Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan dengan handuk bersih
- Mengatur posisi pasien senyaman mungkin (duduk atau tidur)
- Meraba arteri dengan menggunakan tangan telunjuk dan jari tengah
- Menghitung denyut nadi selama 1 menit penuh
- Mencatat hasil pemeriksaan
- Menjelaskan pada pasien hasil pemeriksaan
- Merapikan pasien
- Membereskan alat
- Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan dengan handuk bersih

B. MENGHITUNG FREKUENSI PERNAFASAN (RESPIRASI)
Menghitung pernapasan dilakukan selama 1 menit penuh. Tujuan untuk megetahui sistem fungsi pernapasan yang terdiri dari mempertahankan pertukaran oksigen dan karbon dioksida dalam paru dan pengaturan keseimbangan asam basa.
Pemeriksaan ini bertujuan untuk menilai frekuensi pernapasan, irama, kedalaman, dan tife atau pola pernapasan.
Kecepatan / frekuensi pernapasan normal adalah:
Nilai pernapasan normal
- 1 bulan – 1 tahun (30 – 80 x / menit)
- 1 tahun – 2 tahun (30 – 60 x / menit)
- 1 tahun – 4 tahun (25 – 50 x / menit)
- 5 tahun – 9 tahun (15 – 30 x / menit)
- 10 tahun ataulebih (12 – 20 x / menit)
Selain frekuensi perlu diamati pula jenis pernapasanya, yaitu :
1. Chine stokes adalah pernapasan yang sangat dalam yang berangsur angsur menjadi dangkal dan berhenti sama sekali (apnoe) selama beberapa detik untuk kemudian menjadi dalam Iagi. Gejala ini bisa dijumpai pada keracunan obat bius, penyakit jantung, penyakit penyakit ginjal kronis dan perdarahan pada susunan syaraf pusat.
2. Biot adalah pernapasan dalam dan dangkal yang disertai masa apnoe yang tidak teratur, gangguan ini sering uienyertai meningitis
3. Kusmaul adalah pernapasan ini inspirasi dan ekspirasi sama panjangnya dan sama dalamnya sehingga keseluruhan pernapasan menjadi lambat dan dalam. gejala ini dijurnpai pada keracunan alcohol, obat bius, koma diabetes, uremia serta proses desak ruang intrakranium.
a. Persiapan alat
1. Jam
2. Buku catatan
b. Prosedur Pelaksanaan
- Memberitahu pasien tentang prosedur yang akan dilakukan.
- Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan dengan handuk bersih.
- Mengatur posisi pasien senyaman mungkin.
- Menghitung pernapasan dengan memperhatikan gerakan pernapasan pada dada pasien (menghitung dalam waktu 1 menit penuh).
- Menjelaskan pada pasien hasil pemeriksaan.
- Merapikan pasien.
- Membereskan alat.
- Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
- Melakukan dokumentasi tindakan yang telah dilakukan.


BAB III
TINJAUAN ASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “T”
DENGAN KEHAMILAN TRIMESTER III (35 - 36 MINGGU)
DI PUSKESMAS PAGESANGAN
TANGGAL 30 JULI 2011

Hari / Tanggal : sabtu 30 juli 2011
Waktu : 09.15 Wita
Tempat Pelaksanaan : PKM PAGESANGAN (Ruang KIA/KB)
I. PENGUMPULAN DATA
A. Data Subjektif
 Identitas
Identitas Istri Suami
Nama
Umur
Suku
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat Ny. “T”
24 tahun
Sasak-Indonesia
Islam
Perguruan tinggi
Kariyawan
BTN. Pagesanan Tn. “M”
25 tahun
Sasak-Indonesia
Islam
SMA
Pedagang
BTN. pagesanan

 Keluhan utama : ibu datang dengan umur kehamilan 9 bulan < 3 hari ingin memeriksakan kehamilannya.  Riwayat menstruasi Manarche : 13 tahun Lama haid : 7 hari Siklus haid : 28 hari Volume : 3x Ganti pembalut/hari Disminorhea : Tidak ada Flour albus : Tidak ada  Riwayat Kehamilan Sekarang - Hamil ke : Ibu mengatakan ini kehamilan yang ke dua - HPHT : 23 – 11 – 2010 - HTP : 30– 08 – 2011 - UK : 35-36 minggu - Gerakan janin : Ibu mengatakan sudah merasakan pergerakan janin sejak umur kehamilan 4 bulan. - ANC :7 kali dari awal kehamilan di puskesmas pegesangan - Obat yang dikonsumsi : Tidak ada kecuali obat yang diberikan di puskesmas yaitu tablet penambah darah dan vitamin C - Imunisasi TT : 2 x TT I pada tanggal (23-4-2011) TT II pada tanggal (23-5-2011) - Tanda bahaya/ penyulit : Tidak ada - Kekhawatiran khusus : Tidak ada  Riwayat kehamilan / persalinan dan nifas yang lalu Hamil ke Usia kehamilan Jenis persalin Penolong Tempat Penyakit/komplikasi BBL JK Ket Hamil Persalinan Nifas I 9 bulan spontan bidan Puskesmas - - - 2900gr P 2 Tahun  Riwayat kesehatan/penyakit yang pernah atau sedang di derita - Hipertensi : tidak pernah - Anemia : tidak pernah - Malaria : tidak pernah - Asma : tidak pernah - Kardiovaskuler : tidak pernah - Diabetes : tidak pernah - HIV/AIDS : belum dilakukan pemeriksaan lab - Hepatitis : tidak pernah - Campak : tidak pernah - Ginjal : tidak pernah - Gangguan mental : tidak pernah - Riwayat gemelli : tidak pernah - Tuberculosis : tidak pernah - Lainnya : tidak ada  Riwayat sosial ekonomi - Status perkawinan : nikah Sah, ± selama 4 tahun - Respon ibu dan keluarga : Ibu dan keluarga merasa senang dan bahagia dengan kehamilan ini. - Pengambilan keputusan dalam keluarga : suami dan ibu sendiri > Riwayat kebutuhan biologis
a. Nutrisi
Sebelum Hamil Selama hamil
Komposisi Nasi 1 piring (100 gr), daging 1 potong kecil
(75 gr), Sayur 1 mangkok kecil (50 gr) Nasi ¾ piring (75 gr), Ikan, Sayur 1 mangkuk sedang (50 gr), daging 1 potong sedang (70 gr), 1 potong tahu (50 gr), Susu 1 gelas
Frekuensi 3x sehari 3x sehari
Pantangan Tidak ada Tidak ada
Kesulitan Tidak ada Tidak ada

b.Eliminasi
BAB Sebelum Hamil Selama hamil
Frekuensi 1x sehari 1-2x sehari
Konsisten Lunak Lunak
Warna Kuning Kuning kecoklatan
Kesulitan Tidak ada Tidak ada


BAK Sebelum Hamil Selama hamil
Frekuensi 3-4x sehari 8-10x sehari
Konsistensi cair Cair
Warna Kuning jernih Kuning jernih
Kesulitan Tidak ada Tidak ada

b. Istirahat dan Tidur
Sebelum Hamil Selama Hamil
Siang 1 – 2 jam 2 jam
Malam 6 – 8 jam 6 – 7 jam
Kesulitan Tidak ada Tidak ada

c. Personal Hygiene
Personal Hygine Sebelum hamil Selama hamil
Mandi 2x sehari 3x sehari
Cuci rambut 2x seminggu 3x seminggu
Ganti pakaian 2x sehari 3x sehari
Potong kuku 1x seminggu 1x seminggu
Sikat gigi 2x sehari 2x sehari


B. Data obyektif
1. pemeriksaan umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Keadaan emosional : Stabil
Tinggi Badan : 152 cm
Berat Badan : 56 kg
LILA : 26 cm
Tanda-tanda vital
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Nadi : 80x/menit
Suhu : 36,50C
Respirasi : 22x/menit
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala : Bersih, tidak ada ketombe, warna rambut hitam, tidak ada lesi, tidak ada benjolan, rambut tidak rontok.
b. Muka :Tidak pucat, tidak ada cloasma gravidarum, tidak oedema
c. Mata : Konjungtiva tidak pucat, skelera tidak ikterus.
d. Hidung : Simetris, bersih dan tidak ada polip
e. Mulut dan gigi : Mucosa bibir lembab, lidah bersih, gigi tidak ada caries, gigi tidak berlubang, gusi tidak pucat dan tidak berdarah.
f. Telinga : Bentuk simetris, tidak ada kelainan tidak ada pengeluaran cairan.
g. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, kelenjar tyroid, dan tidak ada bendungan vena jugularis.
h. Payudara : Simetris, puting susu menonjol, retraksi/dumpling(-) pengeluaran kolostrum (+), hiperpigmentasi pada aerola dan papilla mamae (+), tidak teraba massa/tumor, tidak teraba pembuluh limfe yang membesar disekitar ketiak, nyeri tekan (-)
i. Abdomen
Inspeksi : Tidak ada bekas luka operasi, linea nigra, strie lipid ada, pembesaran rahim sesuai dengan umur kehamilan.
Palpasi
1) Leopold I : TFU = 31 cm, teraba bokong dibagian fundus uteri
2) Leopold II : Teraba punggung di sebelah kanan rahim ibu (puka).
3) Leopold III : Bagian terendah janin teraba kepala, sudah masuk PAP
4) Lepold IV : Kepala sudah masuk PAP 2/5
Auskultasi : Terdengar DJJ teratur dengan frekensi 11-12-11 = 136x/menit (dopler).
j. Ekstremitas atas
Turgor kulit normal, kuku tidak pucat, dan tidak ada oedema.
k. Ekstremitas bawah
kuku tidak pucat, tidak ada oedema, tidak terdapat varices dan refleks patela +/+.

3. Pemeriksaan penunjang
a. Golongan darah: O
b. Hb : 12,8 gr %
c. Protein urine : (-)
d. Reduksi urine : (-)
II. NTERPRETASI DATA DASAR
a. Diagnosa : G2 P 1A0 H1 umur kehamilan 36 minggu < 3 hari, IU/ T/ H/ letkep sudah masuk PAP, keadaan umum ibu dan janin baik.
Dasar :
- Subyektif :
1. Ibu mengatakan hamil kedua dengan usia kehamilan 9 bulan
2. HPHT : 23-11-201o HTP : 30 -8-2011
3. Ibu mengatakan masih merasakan gerakan janin sampai sekarang.
4. Ibu mengatakan tidak pernah keguguran.

- Obyektif :
1) Tanda-tanda vital normal
• Tekanan darah : 110/70 mmHg
• Nadi : 80x/menit
• Suhu : 36,5 0C
• Respirasi : 22x/menit
2) Palpasi :
a. Leopold I : TFU = 31cm, teraba bokong di atas fundus.
b. Leopold II :Teraba bokong di sebelah kanan rahim ibu (puka).
c. Leopold III : Bagian terendah janin teraba kepala, kepala sudah masuk PAP
d. Leopold IV : 2/5 bagian

1. Masalah : Tidak ada
2. Kebutuhan : Tidak ada
III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL
a) Masalah Potensial : Tidak ada
b) Antisipasi penanganan : Tidak ada
IV. MENETAPKAN KEBUTUHAN TERHADAP TINDAKAN SEGERA
a) Mandiri : Tidak ada
b) Kolaborasi : Tidak ada
c) Rujukan : Tidak ada

V. RENCANA TINDAKAN
Tanggal 30 juli 2011
1. Jelaskan pada ibu dan keluarga hasil pemeriksaan yang didapat.
2. Jelaskan kepada ibu tentang ketidak nyamanan yang mungkin dialami ibu selama hamil
3. Jelaskan pada ibu tentang tanda-tanda bahaya kehamilan
4. Jelaskan Pada ibu tentang perubahan fisiologis pada kehamilan
5. Anjurkan kepada ibu untuk mengontrol kehamilannya 2 minggu lagi jika tidak terjadi tanda-tanda bahaya

VI. PELAKSANAAN ASUHAN
Tanggal, 28 juli 2011
1. Menjelaskan pada Ibu dan keluarga hasil pemeriksaan K/U ibu baik, kesadaran composmentis, tanda-tanda vital normal(TD 110/7O, Nadi 80x/menit, suhu 36,50C, R 22x/menit)
2. Menjelaskan pada ibu mengenai ketidak nyamanan yang mungkin dialami ibu yaitu sering buang air kecil, karna kepala menekan kandung kencing, sakit pinggang, bayi bergerak aktif.
3. Menjelaskan kepada ibu tanda-tanda bahaya selama kehamilan trimester III seperti ;
a. Perdarahan
Perdarahan pada hamil tua dapat menyebabkan bayi lahir prematur, asfiksia intrauterine
b. Demam tinggi
Biasanya karena infeksi seperti malaria dan typoid. Demam tinggi bisa membahayakan keselamatan jiwa ibu dan membahayakan bayi dalam kandungan karena demam dapt memicu terjadinya kontraksi sehingga bayi lahir sebelum waktunya
c. Keluar air ketuban sebelum waktunya
Merupakan tanda gangguan terhadap kehamilan dan dapat membahayakan bayi dalam kandungan.
d. Bayi dalam kandungan gerakannya berkurang atau tidak bergerak. Keadaan ini merupakan tanda bahaya bagi janin dan bayi dalam keadaan fetal distress
4. Menjelaskan pada ibu tentang perubahan fisiologis pada kehamilan
1. Sistem Reproduksi
• Suplai darah meningkat karena peningkatan kadar hormon-hormon steroid seksual
• Serviks : lebih lunak dan dipenuhi dengan mucus dan menjadi bentuk oval setelah kelahiran pertama
• Uterus : perubahan dalam bentuk ukuran dan ketebalan dinding, disokong oleh ligamen yang menahan ditempatnya melemah pada minggu ke 8 disebabkan oleh meningkatnya vaskulirasasi sebagai leucorrhea dan meningkatkan rangsangan seksual
2. Sistem integument
• Payudara : nyeri tekan, membesar, kolostrum, areola menjadi gelap
• Kulit : striae gravidarum (garis-garis hitam pada perut yang terjadi saat kehamilan), peregangan jaringan yang menyebabkan rasa gatal dan meninggalkan bekas
• Pigmentasi :terjadi penumpukan sementara pada midline abdomen (linea nigra), peregangan jaringan yang menyebabkan rasa gatal dan meninggalkan bekas
3. Sistem endokrin
• Ovarium dan plasenta : korpus luteum membentuk estrogen dan progesterone. Plasenta juga membentuk hcg (human chorionic gonadotropin), hp (human placental laktogen) dan hct
• Kelenjar tiroid : membesar selama kehamilan, tetapi jumlah tiroksi tetap konstan
• Kelenjar paratiroid : ukuran meningkat pada minggu ke 15-35, ketika kebutuhan janin meningkat
• Pangkreas : pembentukan insulin meningkat selama kehamilan, tetapi penyimpanan glikogen menjadi terbatas
• Kelenjar piturtari : fsh (follicel stimulating hormon) ditekan oleh hcg yang dihasilkan plasenta. Prolaktin meningkat selama kehamilan dan laktasi, oksitosin meningkat dan menstimulasi kontraksi otot uterus mioepitel sel asiner
• Kelenjar adrenalin : korlin meningkat tetapi epinefrin tetap konstan
4. Sistem kardiovaskuler
Volume darah meningkat 30%-5%, tetapi tekanan darah tidak berubah. Pembentukan sel-sel darah merah meningkat tetapi terjadi hemodilusi, maka berkembang pseudoanemia yaitu penekanan pada vena kava menyebabkan gejala sindrom supine hipotensi, statis vena, dan fibri meningkat membuat wanita lebih mudah mengalami trombosit
5. Sistem muskuluskletal
• Gigi, tulang dan sendi : kebutuhan kalsium dan fosfor meningkat, caries gigi tidak disebabkan oleh dekolsifikasi, sendi-sendi melemah
• Otot-otot : kram merupakan masalah yang umum terjadi

6. Sistem pernapasan
• Paru-paru dan pernapasan : letak diafragma berubah karena pertumbuhan janin, tidal volume meningkat, meningkatkan O2 dalam darah
• Membrane mukosa : pembengkakan umum terjadi, menyebabkan hidung tersumbat, serak, dispnea dan seterusnya
7. Sistem gastrointestinal
Asam lambung meningkat, mual dan muntah merupakan hal yang umum pada awal kehamilan : melambatnya perisyaltik menyebabkan rasa kembung, konstipasi dan nyeri ulu hati sering terjadi
8. Sistem perkemihan
• Ginjal yang normal mampu mengatasi kerja tanbahan tanpa menyebabkan inhalasi. Tekanan karena pertumbuhan janin dapat menyebabkan statis urin
• Sering berkemih pada awal masa kehamilan disebabkan karena penekanan uterus pada kandung kemih
9. Siatem persyarafan
• Syaraf perifer : tidak terdapat perubahan
• Otak : tidak terdapat perubahan fisik, tetapi dipertimbangkan penyesuaian psikis
5. Menganjurkan pada ibu untuk mengontrol kehamilannya 2 minggu lagi yaitu pada tanggal 13 agustus 2011 untuk konfirmasi hasil pemeriksaan.


VII. EVALUASI
Tanggal 30 juli 2011
1. Ibu mengetahui hasil pemeriksaan dan mengerti tentang keadaannya.
2. Ibu mengerti penjelasan tentang ketidak nyamanan yang dirasakan selama hamil.
3. Ibu mau menjalankan saran yang diberikan
4. Ibu sudah mengetahui tanda-tanda bahaya kehamilan
5. Ibu bersedia datang lagi untuk memeriksa kehamilannya 2 minggu lagi pada tanggal 13 agustus 2011





















BAB IV
PENUTUP

1. Kesimpulan
Dari contoh kasus di atas yang telah di uraikan dapat disimpulkan bahwa pemeriksaan ANC (Ante Natal Care) sangatlah penting untuk dilakukan agar dapat mengetahui keadaan pada pasien, dan bisa bergerak cepat apabila terjadi komplikasi pada kehamilan pasien tersebut, dan pelaksanaannya pada puskesmas pegesagan sudah terlaksana dengan baik sesuai dengan teori yang ada.

2. Saran
Kami mengharapkan kepada semua tenaga kesehatan atau medis terutama saya sendiri untuk lebih memperhatikan ANC (Ante Natal Care) pada ibu hamil, sehingga dapat kita ketahui gejala yang buruk yang kemungkinan terjadi pada ibu hamil, dan mutu pelayanan kesehatan lebih ditingatkan lagi.






DAFTAR PUSTAKA

Kusmiati yuni , dkk. 2008. Perawtan Ibu Hamil (Asuhan Ibu Hamil). Fitramaya. Yogyakarta.
Manuaba, IBG. 1998. Ilmu Kebidan`an, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana. Buku Kedokteran EGC. Jakarta
Wiknjosatro hanifa. 2008. Ilmu Kandungan .Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.Jakarta

Lihat Artikel Asli di http://tomat1610.blogspot.com

No comments:

Post a Comment

Berikan Komentar Anda Agar Menjadi Lebih Baik