Pendahuluan:
Lipid yang secara biologis penting adalah asam-asam lemak dan derivat-derivatnya, lemak netral (trigliserida), fosfolipid, dan senyawa-senyawa terkait, serta sterol. Trigliserida terdiri dari 3 asam lemak yang terikat ke gliserol. Asam-asam lemak yang terdapat di alam mengandung jumlah atom karbon genap. Asam-asam lemak ini dapat jenuh (tidak ada ikatan ganda) atau tak jenuh (terhidrogenasi, dengan aneka jumlah ikatan ganda). Fosfolipid adalah unsur pokok membran sel. Sterol mencangkup berbagai hormon steroid dan kolesterol.
Lipid plasma utama terdiri atas kolesterol, trigliserida, phosfolipid dan free fatty acid.Namun karena lipid plasma bersifat hidrofobik maka sirkulasinya di darah adalah dalam bentuk kompleks lipid-protein atau lipoprotein. Plasma lipoprotein sendiri, berdasarkan densitasnya, terdiri atas: kilomikron, VLDL, LDL dan HDL. Komposisi dan fungsi dari tiap lipoprotein ini berbeda-beda. Kandungan terbanyak dari LDL, misalnya, adalah kolesterol (50%) dan phospolipid (25%), sedangkan kandungan terbanyak dari HDL adalah protein (50%).
Kelainan Lipid:
Hiperlipidemia
Yang dimakud dengan Hiperlipidemia adalah suatu keadaan yang ditandai oleh peningkatan kadar lipid/ lemak darah.
Berdasarkan jenisnya, hiperlipidemia dibagi menjadi 2, yaitu:
• Hiperlipidemia Primer
Banyak disebabkan oleh karena kelainan genetik. Biasanya kelainan ini ditemukan pada waktu pemeriksaan laboratorium secara kebetulan. Pada umumnya tidak ada keluhan, kecuali pada keadaan yang agak berat tampak adanya xantoma (penumpukan lemak di bawah jaringan kulit).
• Hiperlipidemia Sekunder
Pada jenis ini, peningkatan kadar lipid darah disebabkan oleh suatu penyakit tertentu, misalnya : diabetes melitus, gangguan tiroid, penyakit hepar & penyakit ginjal. Hiperlipidemia sekunder bersifat reversibel (berulang).
Ada juga obat-obatan yang menyebabkan gangguan metabolisme lemak, seperti : Beta-blocker, diuretik, kontrasepsi oral (Estrogen, Gestagen).
Hiperkolesterolemia yaitu : kadar kolesterol meningkat dalam darah .Hipertrigliseridemia yaitu : kadar trigliserida meningkat dalam darah. Hiperlipidemia campuran yaitu : kadar kolesterol dan trigliserida meningkat dalam darah.
Penyebab hiperlipidemia:
Penyebab primer, yaitu faktor keturunan (genetik)
Penyebab sekunder, seperti:
1. Usia
Kadar lipoprotein, terutama kolesterol LDL, meningkat sejalan dengan bertambahnya usia.
2. Jenis kelamin
Dalam keadaan normal, pria memiliki kadar yang lebih tinggi, tetapi setelah menopause kadarnya pada wanita mulai meningkat.
3. Riwayat keluarga dengan hiperlipidemia
4. Obesitas / kegemukan
5. Menu makanan yang mengandung asam lemak jenuh seperti mentega, margarin, whole milk, es krim, keju, daging berlemak.
6. Kurang melakukan olah raga
7. Penggunaan alkohol
8. Merokok
9. Diabetes yang tidak terkontrol dengan baik
10. Gagal ginjal
11. Kelenjar tiroid yang kurang aktif.
12. Obat-obatan tertentu yang dapat mengganggu metabolisme lemak seperti estrogen, pil kb, kortikosteroid, diuretik tiazid (pada keadaan tertentu).
Diagnosa Kelainan Lipid
Dilakukan pemeriksaan darah untuk mengukur kadar kolesterol total. Untuk mengukur kadar kolesterol LDL, HDL dan trigliserida, sebaiknya penderita berpuasa dulu minimal selama 12 jam.
Kadar Lemak Darah
Pemeriksaan Laboratorium Kisaran yang Ideal (mg/dL darah)
Kolesterol total 120-200
Kilomikron negatif (setelah berpuasa selama 12 jam)
VLDL 1-30
LDL 60-160
HDL 35-65
Perbandingan LDL dengan HDL < 3,5
Trigliserida 10-160
Seorang pasien dinyatakan hiperlipidemia apabila kadar lemak darah menunjukkan nilai yang lebih tinggi dari yang tertulis di atas.
Resiko
Hiperlipidemia dapat meningkatkan resiko terkena aterosklerosis, penyakit jantung koroner, pankreatitis (peradangan pada organ pankreas), diabetes melitus, gangguan tiroid, penyakit hepar & penyakit ginjal. Yang paling sering adalah resiko terkena penyakit jantung.
Tidak semua kolesterol meningkatkan resiko terjadinya penyakit jantung. Kolesterol yang dibawa oleh LDL (disebut juga kolesterol jahat) menyebabkan meningkatnya resiko; kolesterol yang dibawa oleh HDL (disebut juga kolesterol baik) menyebabkan menurunnya resiko dan menguntungkan. Lalu, apakah kadar trigliserida yang tinggi meningkatkan resiko terjadinya penyakit jantung atau stroke, masih belum jelas. Kadar trigliserida darah diatas 250 mg/dl dianggap abnormal, tetapi kadar yang tinggi ini tidak selalu meningkatkan resiko terjadinya aterosklerosis maupun penyakit jantung koroner. Kadar trigliserid yang sangat tinggi (sampai lebih dari 800 mg/dl) bisa menyebabkanpankreatitis (gangguan pada organ pankreas).
Lihat Artikel Asli di http://tomat1610.blogspot.com
No comments:
Post a Comment
Berikan Komentar Anda Agar Menjadi Lebih Baik