Kualitas
produk sebagai driver dari kepuasan pelanggan sudah lama diyakini.
Setidaknya, lebih lama dibandingkan dengan keyakinan terhadap kualitas
pelayanan sebagai driver kepuasan pelanggan.
Kualitas
produk adalah driver kepuasan pelanggan yang multidimensi. Bagi
konsumen, kualitas mempunyai beberapa dimensi. Paling tidakm terdapat 6
dimensi dair kualitas produk yang perlu diperhatikan oleh setiap
produsen yang ingin mengejar kepuasan pelanggan terhadap kualitas
produk.
Dimensi pertama adalah performance.
Ini adalah dimensi yang paling basic dan berhubungan dengan fungsi
utama dari suatu produk. Konsumen akan sangat kecewa apabila harapan
mereka terhadap dimensi ini kurang terpenuhi. Siapa yang Tidak kecewa saat membeli AC jika ternyata kurang dingin?
Dimensi kualitas produk yang kedua adalah reliability.
Dimensi performance dan reliability sepintas terlihat mirip tetapi
mempunyai perbedaan yang jelas. Reliability lebih menunjukkan
probabilitas produk gagal menjalankan fungsinya. Produk pompa air
dikatakan mempunyai performance yang baik apabila dia mampu bekerja
sesuai dengan kapasitas atau daya semprot seperti yang dijanjikan. Pompa
tersebut dikatakan sebagai pompa yang mempunyai reliability yang baik
apabila tidak pernah ngadat atau macet selama pemakaian.
Dimensi kualitas yang ketiga adalah feature
atau fitur. Dimensi ini dapat dikatakan sebagai aspek sekunder. Karena
perkembangan fitur ini hampir tidak ada batasnya sejalan dengan
perkembangan teknologi, maka fitur menjadi target para produsen utnuk
berinovasi dalam upaya memuaskan pelanggan.
Hal
kedua yang perlu dicatat dalam dimensi fitur ini adalah kenyataan bahwa
kepuasan pelanggan terhadap fitur selalu dimediasi dengan harga. Hampir
selalu terjadi bahwa penambahan fitur selalu mengakibatkan kenaikan
harga dari produk tersebut. Apa yang menyebabkan perbandingan harga antar Nokia yang berseri 3,6,8 atau 9? Setiap seri, mempunyai fitur yang berbeda.
Durability atau keawetan
menunjukkan suatu pengukuran terhadap siklus produk, baik secara teknis
maupun waktu. Produk tersebut dikatakan awet kalau sudah banyak
digunakan atau sudah lama sekali digunakan. Yang pertama adalah awet
secara teknis. Awet secara teknis contohnya adalah oli pelumas yang
mengatakan bahwa produknya awet karena bisa digunakan hingga 10.000 km,
lebih awet dari oli lain yang perlu diganti apabila sudah dipakai hingga
jarak 3.000 – 5.000km.
Bagi
perusahaan, sebenarnya awet juga hal dilematis. Karena produk awet,
maka pelanggan akan lama dalam membeli produk baru lagi dan tentunya
dapat mengurangi kesempatan perusahaan untuk mendapatkan revenue lagi.
Akan tetapi, apabila awet adalah hal penting dan ternyata perusahaan
tidak menawarkan hal ini, pelanggan akan pindah k epada merek pesaing
karena tidak puas. Suka atau tidak, memproduksi produk yang benar-benar
awet adalah pilihan yang lebih baik. Walau pelanggan tidak membeli untuk
waktu yang lama, perusahaan masih dapat berharap bahwa pelanggan akan
menyebarkan word of mouth yang positif.
Dimensi yang kelima adalah conformance.
Dimensi ini menunjukkan seberapa jauh suatu produk dapat menyamai
standar atau spesifikasi tertentu. Produk yang mempunyai conformance
tinggi, berarti produknya sesuai dengan standar yang telah ditentukan.
Salah satu aspke dari conformance adalah konsistensi.
Banyak
konsumen yang puas dengan Mc Donald’s karena produk-produk burgernya
yang konsisten dan selalu samaa dengan standar yang telah ditetapkan. Sebaliknya,
yang membuat pedangang burger keliling kurang laku karena produknya
sering kali tidak konsisten. Hari ini, terlalu manis dan esoknya terlalu
asin. Ini terjadi karena tidak adanya standar yang jelas dan tidak ada
keinginan untuk konsisten dengan standarnya.
Dimensi terakhir adalah desain. Dimensi ini banyak menawarkan aspek emosional dalam memperngaruhi kepuasan pelanggan.
No comments:
Post a Comment
Berikan Komentar Anda Agar Menjadi Lebih Baik